KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 mengubah banyak hal di dalam kehidupan. Salah satunya adalah cara seseorang berkencan.
Survei yang dilakukan oleh perusahaan kencan Lunch Actually terhadap 3.500 orang di lima negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Hongkong, dan Thailand menemukan adanya perubahan pola pikir maupun ekspektasi ketika seseorang mencari teman kencan.
Hasil Annual Singles Dating Survey 2020 yang dirilis hari ini menunjukkan, pandemi meningkatkan keinginan para lajang untuk menemukan cinta.
Menurut psikolog klinis dewasa Rebeka Pinaima, pandemi membuat para lajang semakin merasa kesepian dan sadar dengan kehidupan. Hal ini dikarenakan perjumpaan secara offline dibatasi.
“Mereka makin mencari teman berbicara. Berdasarkan pengalaman saya praktik, kebutuhan untuk menjalin komunikasi yang berkualitas, deep talk, ternyata tinggi sekali,” kata Rebeka dalam konferensi pers virtual hari ini, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Simak, 6 Tips Jitu Memulai Obrolan di Aplikasi Kencan Online
Lebih lanjut ia mengatakan, para lajang tidak lagi mencari teman kencan untuk sekadar berbasa-basi. Bahkan mereka tak lagi menjadikan penampilan sebagai prioritas utama.
Mereka lebih mencari teman kencan yang bisa memberikan rasa nyaman dan ‘nyambung’ ketika membicarakan berbagai topik.
Para lajang fokus terhadap companionship karena menginginkan perasaan terhubung secara emosional dengan orang lain.
“Jadi enggak sekadar ketertarikan secara fisik maupun seksual,” tambah Rebeka.
Perubahan prioritas ini kemudian membuat para lajang mulai mencari teman kencan secara online.
Baca juga: Penyebab Kamu Masih Lajang hingga Hari Ini, Berdasarkan Zodiak
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.