Jenis zat besi pada daging yang disebut heme iron lebih mudah diserap tubuh ketimbang zat besi dari protein nabati.
Meski demikian, konsumsi daging merah berlebihan meningkatkan risiko menderita berbagai penyakit seperti kanker usus, penyakit jantung dan pembuluh darah, serta diabetes.
Ditambah lagi jika proses pengolahan daging dilakukan dalam suhu tinggi seperti memanggang, bisa menyebabkan munculnya zat karsinogenik penyebab kanker.
Baca juga: 10 Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Berhenti Makan Daging Merah
Benarkah daging putih lebih sehat?
Selain perbedaan kandungan lemaknya, daging putih dari ayam atau unggas kerap dianggap lebih aman dikonsumsi.
Nyatanya, ada penelitian baru dari Children’s Hospital Oakland Research Institute yang mengungkap fakta bahwa daging putih juga dapat menyebabkan kolesterol dalam darah.
Dalam penelitian itu, lebih dari 100 orang dewasa sehat dilibatkan sebagai partisipan. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yang pertama menjalani diet tinggi lemak jenuh sementara kelompok kedua rendah lemak jenuh.
Tak hanya itu, partisipan juga menjalani tiga jenis diet berbeda dengan menu daging merah, daging putih, dan tanpa daging sama sekali.
Masing-masing diet dijalani selama 4 minggu. Sampel darah partisipan dibandingkan pada awal dan akhir periode diet.
Tujuannya untuk mengukur total jumlah kolesterol, utamanya low-density lipoprotein, si kolesterol “jahat” yang dapat menyebabkan akumulasi plak di pembuluh darah. Tingginya LDL ini juga menjadi pemicu penyakit jantung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.