Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Putih vs Daging Merah, Mana yang Lebih Sehat?

Kompas.com - 11/11/2020, 10:18 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Nyatanya, ada penelitian baru dari Children’s Hospital Oakland Research Institute yang mengungkap fakta bahwa daging putih juga dapat menyebabkan kolesterol dalam darah.

Dalam penelitian itu, lebih dari 100 orang dewasa sehat dilibatkan sebagai partisipan. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yang pertama menjalani diet tinggi lemak jenuh sementara kelompok kedua rendah lemak jenuh.

Tak hanya itu, partisipan juga menjalani tiga jenis diet berbeda dengan menu daging merah, daging putih, dan tanpa daging sama sekali.

Masing-masing diet dijalani selama 4 minggu. Sampel darah partisipan dibandingkan pada awal dan akhir periode diet.

Tujuannya untuk mengukur total jumlah kolesterol, utamanya low-density lipoprotein, si kolesterol “jahat” yang dapat menyebabkan akumulasi plak di pembuluh darah. Tingginya LDL ini juga menjadi pemicu penyakit jantung.

Tentu, tim peneliti menduga daging merah akan menjadi pemicu melejitnya kadar kolesterol LDL.

Namun faktanya cukup mengejutkan. Baik daging merah maupun putih memiliki dampak yang sama terhadap kadar kolesterol, termasuk LDL.

Di sisi lain, kadar LDL partisipan yang tidak mengonsumsi daging tentu jauh lebih rendah.

Tim peneliti juga menambahkan bahwa untuk mengetahui korelasi antara konsumsi daging dan penyakit jantung, perlu penelitian lebih banyak lagi.

Baca juga: Bagian Mana Daging Ayam yang Paling Sehat dan Bagaimana Mengolahnya?

Kolesterol bukan satu-satunya tolok ukur

Kolesterol adalah zat berlemak yang membantu pembentukan sel. Ketika tubuh memiliki terlalu banyak kolesterol terutama LDL, rentan terjadi penumpukan di pembuluh darah. Ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Idealnya, kadar LDL berada di bawah 100 mg/dl sedangkan triglyceride di bawah 150 mg/dl.

Namun, kadar kolesterol dalam darah bukan satu-satunya hal yang bisa menjadi tolok ukur sehat tidaknya pola makan seseorang.

Jika ingin menghindari risiko penyakit dari pola makan, alangkah baiknya menghindari makanan yang dikemas atau diproses berlebihan.

Makanan yang diproses seperti ini tinggi kandungan sodium, gula, dan lemak jenuh. Belum lagi bahan pengawet yang digunakan dalam produk kemasan atau makanan beku.

Apabila ingin menghindari lemak jenuh, tentu bukan hanya daging merah atau putih saja yang perlu dicoret dari menu sehari-hari. Ada banyak sumber lemak jenuh lain yang juga perlu diantisipasi.

Alangkah baiknya jika memberikan porsi terbesar menu makanan sehari-hari dari sayuran, buah, whole grain, dan olahan susu rendah lemak.

Baca juga: Cegah Kolesterol Tinggi, Kurangi Konsumsi Makanan Berikut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com