Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diselingkuhi Pasangan, Haruskah Bertahan atau Pergi?

Kompas.com - 11/11/2020, 12:30 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Pengkhianatan dalam hubungan atau perselingkuhan adalah faktor tidak menyenangkan yang bisa merusak hubungan, terutama di situasi pandemi seperti saat ini.

Di masa pandemi, banyak pasangan tidak dapat saling bertemu atau bertemu lebih jarang karena keadaan.

Bagi yang sudah menikah dan tinggal bersama, terus bersama di bawah satu atap selama berbulan-bulan juga bisa memicu berbagai permasalahan, dan berselingkuh hanyalah salah satu di antaranya.

Ketika berada di posisi tersebut, banyak orang yang merasa bingung untuk menentukan apakah mereka akan bertahan atau pergi dari hubungan tersebut.

Ahli neuropsikoterapi dan konselor hubungan yang berbasis di Sunshine Coast, Australia, Joanne Wilson, menjelaskan kepada pembawa acara podcast Healthy-ish, Alison Izzo tentang kapan seseorang perlu menyelamatkan hubungannya, dan kapan perlu move on.

Salah satunya dengan menanyakan kepada diri sendiri "seberapa besar kontribusiku terhadap memburuknya hubungan ini, dan tidak biasanya aku lakukan?"

Cobalah tanyakan pertanyaan tersebut pada diri sendiri, namun khususnya dalam konteks situasi pandemi.

Dengan cara yang tidak menghakimi, Wilson biasa mengamati bahwa pihak yang diselingkuhi sering kali akan sangat sadar diri dan menilai seperti apa kontribusinya terhadap kerusakan hubungannya, dan menyadari bahwa ada beberapa perilakunya yang mungkin berkontribusi terhadap hal itu.

Baca juga: Mengapa Pria Cari Pasangan Selingkuh? Ini 7 Kemungkinannya

Bertahan atau pergi?
"Ketika aku melihat orang-orang yang konfliknya sangat berat, sangat sulit bagi mereka untuk memikirkan apapun selain betapa buruknya kejadian itu bagi mereka," kata Wilson, seperti dilansir Body + Soul.

Wilson tidak secara mutlak menganjurkan pihak yang diselingkuhi untuk bertahan bersama pasangannya, namun penting untuk mempertimbangkan siapa yang akan terkena dampak dari perpisahan jika memang itu dilakukan.

Misalnya, jika kamu adalah pasangan yang sudah menikah, mungkin anak-anak akan menjadi yang paling terdampak.

"Ingatlah bahwa keputusan kita hari ini berdampak dan memiliki efek yang besar bagi anak-anak," katanya.

Wilson menyarankan untuk bertanya pada diri sendiri "bisakah hubungan kembali dijalankan dengan baik setelah kejadian ini?" sebagai ganti dari pertanyaan "haruskah aku bertahan atau pergi".

Ia meyakini, banyak pasangan bisa mendapatkan hasil terbaik dengan nersedia memulai kembali hubungan dengan orang yang sama.

"Jika kamu memutuskan untuk bertahan, kamu harus punya tujuan untuk memiliki hubungan yang lebih baik lagi dan tidak kembali pada apa yang terjadi sebelumnya," kata Wilson.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com