Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Langkah Mengubah Pola Makan agar Prediabetes Tak Jadi Diabetes

Kompas.com - 11/11/2020, 16:38 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Mendapatkan diagnosis prediabetes ibarat alarm peringatan.

Dilansir Healthline, prediabetes adalah kondisi yang ditandai dengan gula darah (glukosa) sangat tinggi secara tidak normal, yang umumnya disebabkan oleh resistensi insulin.

Ini adalah kondisi di mana tubuh tidak menggunakan insulin dengan benar.

Didiagnosis prediabetes artinya Anda menunju ke arah diabetes tipe 2, penyakit yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Namun, bukan berarti diabetes tak dapat dihindari bahkan ketika Anda sudah didiagnosis prediabetes.

Kuncinya adalah intervensi dini, untuk mengeluarkan gula darah dari kisaran prediabetes.

Pola makan menjadi hal penting untuk diperhatikan.

Lalu, perubahan pola makan apa saja yang perlu dilakukan?

1. Membatasi makanan dengan indeks glikemik tinggi
Indeks glikemik (GI) adalah alat yang dapat digunakan untuk menentukan bagaimana makanan tertentu dapat memengaruhi gula darah.

Makanan tinggi GI akan meningkatkan gula darah lebih cepat.

Makanan dengan serat tinggi rendah GI, sementara makanan yang diproses dan rendah atau tidak memiliki serat dan nutrisi memiliki GI tinggi.

Karbohidrat olahan, yang dapat dicerna dengan cepat, memiliki peringkat tinggi pada GI.

Contohnya adalah roti putih dan nasi putih, serta soda dan jus untuk minumannya.

Makanan dengan peringkat GI sedang masih boleh dikonsumsi, contohnya roti gandum dan nasi merah.

Meskipun, tetap saja makanan tersebut tidak sebaik makanan-makanan dengan GI rendah, seperti ubi jalar, jagung, pasta (gandum utuh), roti gandum utuh, sayuran tanpa zat tepung (seperti wortel dan bayam), dan lainnya.

Label makanan dan nutrisi pada kemasan tidak mengungkapkan GI dari suatu produk.

Oleh karena itu, catatlah kandungan serat yang tercantum pada label untuuk membantu menentukan peringat GI sebuah makanan.

Selain itu, batasi makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi.

Selain untuk mengurangi risiko pengembangan prediabetes juga untuk mengurangi risiko pengembangan kolesterol tinggi dan penyakit jantung.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com