Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2020, 05:32 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bekerja dari rumah atau work from home (WFH) rupanya dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Salah satunya serangan jantung.

Adapun penyebabnya karena kita menjadi sering mengonsumsi makanan secara tidak teratur dan banyak "ngemil".

Di samping itu, kurang berolahraga pun bisa memicu serangan jantung.

Baca juga: Waspada, WFH Bikin Perempuan Jadi Sering Keputihan

"Ketika WFH kita banyak menghabiskan waktu duduk di depan layar komputer. Jadi tidak ada aktivitas fisik."

Demikian dikatakan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Eka Hospital, Dr Markz Roland Mulia Pargomgom Sinurat, SpJP.

Dia berbicara dalam siaran langsung di Instagram @ekahospital, Rabu (11/11/2020) kemarin.

Padahal, terlalu sering duduk dan kurang melakukan aktivitas fisik dapat menyebabkan alirah darah jadi tidak lancar.

Baca juga: 5 Jenis Musik yang Cocok Didengarkan agar WFH Produktif

"Kita perlu melakukan aktivitas fisik 3-5 kali dalam seminggu dengan intensitas sedang, seperti berjalan kaki atau bersepeda santai," kata dia.

"Kalau sepeda santai bisa dilakukan minimal 30 menit dalam sehari," sambung dia.

Namun Markz menyarankan, agar aktivitas fisik yang dilakukan harus dimulai pelan-pelan, tidak bisa langsung dengan intensitas yang tinggi.

Sebab, bagi penderita serangan jantung, olahraga yang berat justru akan memperburuk kondisi jantungnya.

Baca juga: Jangan Anggap Sepele Pegal dan Nyeri Otot Kala WFH

Di samping itu, stres juga menjadi faktor pemicu serangan jantung saat WFH. Apalagi, di masa pandemi ini kita terisolasi secara sosial.

Maka, melakukan aktivitas fisik dengan berjalan-jalan di sekitar rumah bisa menghilangkan rasa stres dan sekaligus membuat tubuh lebih sehat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com