KOMPAS.com – Saat ini hampir semua lini pekerjaan atau usaha terdampak penurunan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Kondisi ini tentu berpengaruh pada potensi pemasukan rumah tangga.
Sebagai “pengatur keuangan” dalam keluarga, banyak ibu rumah tangga yang mulai mengeluh kesulitan mengatur anggaran rumah tangga.
Hasil survei yang dilakukan Teman Bumil, aplikasi untuk ibu milenial, bekerja sama dengan Populix menemukan, 91 persen ibu rumah tangga mengaku terdampak Covid-19.
Meski mayoritas mengatakan sudah bisa beradaptasi dengan kebiasaan normal baru, tetapi survei yang diikuti 1.230 orang itu menunjukkan, 60 persen mengalami masalah terbesar di sektor keuangan.
Sebanyak 37 persen menjawab masih memiliki kecemasan terhadap Covid-19, dan hanya 3 persen ibu rumah tangga yang bermasalah dengan pendidikan jarak jauh untuk anak-anaknya.
Penyebab kesulitan keuangan ternyata berbeda, tergantung kelompok sosial ekonomi dan wilayah domisili.
Korban pemotongan gaji, lebih banyak dialami oleh responden kelas menengah ke atas. Sedangkan untuk kelas menengah ke bawah, rata-rata menjadi korban PHK dan lebih sulit mencari pekerjaan.
Baca juga: Baru Kena PHK? Begini Cara Mengatur Uang Pesangon
Pengaruh pada kesehatan mental
Keuangan yang morat marit tentu menyebabkan sters. Hal ini diakui 56 persen responden, bahkan 25 persen mengatakan masalah ini memengaruhi hubungannya dengan pasangan.
Gejala stres yang dialami antara lain cemas, sulit tidur, mudah marah, dan kehilangan minat untuk mengerjakan apapun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.