Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2020, 07:30 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai pemilik kucing, kita tentu ingin hewan peliharaan tersebut selalu sehat dan bahagia.

Kita bahkan akan bersedih saat melihat mereka lesu karena sakit.

Nah, jika demikian maka sebagai pemilik, kita perlu tahu apakah sudah waktunya membawa kucing ke dokter hewan.

Namun, karena kucing tak bisa berbicara, kita harus mengenali beberapa tanda yang mengindikasikan si kucing harus berkunjung ke dokter.

Uraian ini disampaikan oleh Daniel Rotman yang adalah Pendiri dan CEO PrettyLitter.

1. Muntah bola rambut

Sayangnya, banyak orang mengira ketika kucing muntah bola rambut tidak berbahaya, dan hanya salah satu kebiasaan normal yang mereka lakukan.

Baca juga: 8 Alasan Ilmiah Untungnya Memelihara Kucing

Padahal, sebenarnya hal ini bisa menjadi alarm pertanda bahwa kita harus membawa kucing ke dokter hewan.

"Kucing terlalu banyak mengonsumsi bulu atau ada masalah gastrointestinal dan pencernaan, atau motilitas rambut melalui saluran usus terganggu,” kata Dr. Geoff DeWire, Vet-in-Chief di PrettyLitter.

Dan, meskipun itu bukan karena penyakit tertentu, kemungkinan besar masih ada alasan lain di balik muntah bola rambut ini.

“Mungkin sudah waktunya untuk mengubah pola makan atau faktor lain di lingkungan kucing," kata Rotman.

2. Perubahan nafsu makan

Perhatikan seberapa banyak kucing kita biasa makan. Jika nafsu makannya tiba-tiba tampak berkurang dan dia tidak makan, ini berarti ada yang tidak beres.

3. Penurunan atau kenaikan berat badan

Amati dan ukur secara rutin berat dari kucing peliharaan.

“Peningkatan berat badan atau penurunan berat badan yang tiba-tiba yang berkelanjutan dapat mengindikasikan suatu masalah,” kata Rotman.

Untuk menentukan dengan tepat apa masalahnya, tentu sangat baik untuk mengunjungi dokter hewan.

Baca juga: Kucing Gemar Menunjukkan Bokong, Apa Artinya?

Rotman menambahkan, bahkan untuk kucing yang lebih tua, penambahan berat badan yang signifikan bukanlah hal yang normal.

"Kucing tidak 'secara alami' menurunkan berat badan seiring bertambahnya usia."

Selain penurunan, kita juga harus waspada bila "si pus" tiba-tiba mengalami kenaikan berat badan.

Ini mungkin pertanda kucing sudah kelebihan berat badan, dan kita harus mengatur pola diet kucing yang dikonsultasikan dengan dokter.

4. Batuk

Seperti pada manusia, jika kucing mengalami batuk terus-menerus, ini juga bisa menjadi pertanda bahwa dia sedang tidak baik-baik.

“Secara khusus, batuk bisa mengindikasikan penyakit saluran napas, seperti asma," ungkap Rotman.

Gejalanya, kucing akan menunjukkan gestur seperti ingin muntah, namun tak ada cairan yang dikeluarkan.

Jika hal ini terjadi, segera bawa mereka ke dokter untuk mendapatkan perawatan.

5. Masalah buang air

Tanda lain yang ditunjukkan kucing adalah ketika dia tiba-tiba mengalami masalah atau penyimpangan dalam urusan buang air, baik itu buang air besar maupun kecil.

“Perilaku seperti buang air kecil di luar kotak kotoran dapat mengindikasikan infeksi saluran kemih bagian bawah atau kristal kandung kemih,” kata Rotman.

Selain itu, jika kita melihat kucing tak banyak membuang air besar, ini juga bisa menjadi pertanda bahwa pencernaannya sedang bermasalah.

Baca juga: Bahayanya Memberikan Susu ke Kucing Peliharaan

6. Sakit dan nyeri

Masalah umum pada kucing, terutama saat mereka semakin tua, adalah nyeri ortopedi.

Sebuah studi tahun 2009 mengevaluasi 100 kucing domestik yang berusia lebih dari enam tahun.

Penelitian melibatkan pengambilan rontgen pada semua sendi utama, misalnya bahu, lutut, dan siku.

“Dari sana ditemukan, 61 persen kucing menderita osteoartritis yang signifikan di salah satu persendian utama mereka,” kata Dr. DeWire.

Sayangnya, meskipun lazim, ini adalah sesuatu yang sulit dikenali.

“Seiring bertambahnya usia kucing, kemungkinan besar mereka menghadapi nyeri ortopedi dan kemungkinan besar tidak terlihat,” kata dia.

Jika kita melihat tanda-tanda yang jelas bahwa kucing sedang kesakitan, mungkin penyebabnya adalah artritis ini.

Walaupun kucing tak menunjukkan gejalanya, konsultasikan hal ini pada dokter hewan agar bisa dilakukan pemeriksaan.

Terutama jika kucing kita tak lagi muda atau kelebihan berat badan.

“Mintalah rekomendasi suplemen sendi kepada dokter hewan untuk membantu mendukung kesehatan ortopedi kucing seiring bertambahnya usia,” ungkap Dr. DeWire.

7. Perubahan perilaku

Ini mungkin juga tidak akan terlihat terlalu jelas. Namun sebagai pemilik, kita tentu tahu kebiasaan dan perilaku kucing kita.

Menurut Rotman, bila terlihat perubahan dalam perilakunya, seperti kebiasaan mereka merawat diri, tingkat aktivitasnya dan keceriaannya, maka sebaiknya konsultasikan hal ini ke dokter.

“Perubahan signifikan yang membuat kita khawatir harus selalu diberitahukan kepada dokter hewan,” kata Rotman.

8. Gejala fisik

Kita mungkin melihat kucing peliharaan mengeluarkan cairan yang berlebihan dari mata atau hidung dan juga muntah-muntah.

Jika hal itu terjadi, jangan ragu untuk segera membawa mereka ke dokter, atau konsultasikan dulu melalui sambungan telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com