Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Efektif Konsumsi Suplemen untuk Lansia?

Kompas.com - 13/11/2020, 09:26 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber UPI

KOMPAS.com - Penurunan fungsi organ di dalam tubuh merupakan hal yang pasti dialami setiap manusia seiring bertambahnya umur. Ini menyebabkan orang lanjut usia (lansia) mudah terserang berbagai macam penyakit karena daya tahan tubuhnya menjadi lemah. 

Untuk memperlambat efek penuaan, termasuk meningkatkan kemampuan fisik, banyak lansia yang rutin mengonsumsi berbagai suplemen.

Beberapa jenis suplemen yang populer di antaranya vitamin D, suplemen omega-3, diklaim membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan fungsi kognitif atau kekebalan tubuh.

Kendati begitu, menurut studi terbaru yang diterbitkan oleh The Journal of the American Medical Association (JAMA), suplemen itu tak banyak membantu, khususnya untuk menurunkan risiko infeksi.

Para peneliti mengatakan, vitamin D dan asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi risiko infeksi pada beberapa orang lansia.

Baca juga: Jangan Sembarangan, Ikuti Tips Aman Pilih Suplemen Kesehatan

Kendati demikian, lansia yang mengonsumsi vitamin D sebanyak 20 mikrogram atau setara dengan 800 IU risiko infeksi turun sebesar 5 persen, tetapi berisiko 3 persen lebih tinggi untuk menderita patah tulang.

Lalu, lansia yang mengonsumsi 1 gram suplemen asam lemak omega-3 sehari memiliki risiko 11 persen lebih rendah untuk terkena infeksi, tetapi risiko 18 persen lebih tinggi untuk menderita patah tulang.

Kemudian, lansia yang mengikuti tiga sesi latihan kekuatan selama 30 menit setiap minggu memiliki risiko 4 persen lebih tinggi untuk infeksi dan risiko 6 persen lebih tinggi terkena patah tulang.

Meski begitu, ketiga intervensi kesehatan tersebut bisa saja memiliki efek yang berbeda pada tekanan darah dan kinerja fungsi kognitif peserta penelitian.

"Hasilnya menunjukkan, bahwa asupan vitamin D dan omega 3 tambahan pada lebih dari 70 lansia aktif tanpa penyakit sebelumnya tidak membawa manfaat bagi risiko patah tulang non-vertebra, atau untuk fungsi otot dan memori."

Baca juga: Penyebab Lansia Rentan Terhadap Virus Corona dan Cara Melindunginya

Demikian dikatakan oleh salah satu penulis studi yang juga merupakan seorang profesor geriatrik dan studi penuaan di University Hospital Zurich, Swiss, Dr Heike A. Bischoff-Ferrari.

Manfaat vitamin D

Selain itu, kelompok tertentu masih dapat memperoleh manfaat dari asam lemak omega-3 dan vitamin D sehubungan dengan infeksi dan penurunan tekanan darah sistolik.

Menurut National Institutes of Health, vitamin D dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kesehatan tulang. Sementara asam lemak omega-3 mungkin memiliki manfaat tambahan untuk kesehatan jantung serta fungsi otak.

National Institute on Aging juga merekomendasikan latihan fisik secara teratur untuk lansia, agar mereka dapat meningkatkan kesehatan secara fisik dan mental.

Untuk studi ini, penulis mendaftarkan 2.157 orang dewasa berusia 70 tahun ke atas dari lima negara Eropa.

Peserta studi dibagi menjadi delapan kelompok, dengan beberapa menerima vitamin D, yang lain menerima omega-3 dan yang lainnya berpartisipasi dalam program olahraga, atau berbagai kombinasi ketiganya.

Beberapa peserta studi juga berfungsi sebagai kontrol, yang berarti mereka tidak menerima satu pun dari tiga intervensi studi.

Para peneliti mengamati semua peserta sekitar tiga tahun dan 25 lansia meninggal selama masa penelitian itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber UPI
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com