Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Pemicu Mulut Gampang Sariawan dan Pengobatannya

Kompas.com - 13/11/2020, 17:45 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sariawan atau stomatitis aphtosa merupakan kondisi peradangan yang sering kali muncul di area rongga mulut dan sekitarnya. Meski dianggap sepele, tapi saat sariawan muncul, mulut pun terasa sakit dan tidak nyaman untuk makan.

Pada dasarnya sariawan tidak memiliki penyebab yang spesifik, tetapi dapat dipicu oleh luka atau trauma di mulut.

Adapun trauma di mulut terbagi menjadi lima yakni mekanis, kimiawi, thermal, stres atau kecemasan, dan keturunan.

• Mekanis

Penyebab tersering adalah menyikat gigi terlalu keras sehingga bagian mukosa atau jaringan lunak di mulut terluka.

Orang-orang yang kerap menggunakan gigi palsu akan dengan mudah terkena sariawan. Apalagi, kalau gigi palsunya tajam.

"Penggunaan gigi palsu yang mulai longgar karena sudah lama dipakai juga bisa menyebabkan luka dan munculnya sariawan," kata Drg Rusmawati Ruslan, SpPM dalam talkshow bersama Kalbe, Jumat (13/11/2020).

Dia menyarankan, jika gigi palsu sudah tidak enak digunakan, sebaiknya berkonsultasi ke dokter gigi untuk segera menggantinya.

Baca juga: Benarkah Berkumur Air Garam Bisa Mengatasi Sariawan?

• Kimiawi

Ini adalah faktor pemicu yang berasal dari zat-zat kimia yang terkandung di dalam obat-obatan.

Rusmawati mengatakan, pasien yang pulang berobat dari dokter gigi biasanya akan diberikan obat hydrogen peroxide yang salah satu efek sampingnya dapat menyebabkan sariawan.

Penggunaan aspirin dan bahan-bahan kedokteran gigi lainnya, seperti tambalan gigi yang bocor juga memicu terjadinya sariawan.

• Thermal

Sariawan juga sering dipicu oleh sesuatu yang panas dan pedas saat masuk ke mulut. Misalnya, buru-buru mengonsumsi makanan yang terlalu panas bisa membuat sariawan muncul di langit-langit, lidah dan sekitar mulut lainnya.

Makanan dan minuman yang terlalu dingin kemungkinan juga bisa membuat rongga mulut cedera. Untuk itu, biasakan makan dengan pelan.

Baca juga: Gigi Anak yang Berlubang Tak Segera Ditambal, Apa Risikonya?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com