Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 19/09/2021, 21:11 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Beberapa orang mengalami rasa sakit di malam pertama saat melakukan hubungan seks pertama kali, sementara sebagian lainnya tidak melaporkan rasa sakit sama sekali.

Pengalaman melepas keperawanan memang bisa berbeda-beda bagi setiap individu.

Namun, bagi mereka yang merasakan sakit di malam pertama, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan sebagai cara mengurangi rasa sakit di malam pertama sehingga momen tersebut terasa lebih memuaskan.

Dilansir Medical News Today, keperawanan bukanlah istilah medis dan setiap orang bisa jadi memandangnya secara berbeda pula.

Namun, bagi banyak orang, istilah ini mengacu pada pentrasi seks melalui vagina.

Pahamilah bahwa penetrasi seks bisa terasa menyakitkan karena berbagai hal, bukan hanya karena hilangnya keperawanan.

Beberapa orang meyakini itu disebabkan oleh robeknya selaput dara atau lapisan tipis yang menutupi vagina yang dialami beberapa orang saat pertama kali berhubungan seks.

Namun, tidak semua orang memiliki selaput dara, dan bahkan jika mereka memilikinya, selaput dara mungkin tidak robek saat berhubungan seks.

Rasa sakit di malam pertama juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti kurangnya lubrikasi, kecemasan yang menyebabkan kejang otot, atau pasangan yang terlalu terburu-buru atau seks yang terlalu bersemangat.

Baca juga: 9 Hal Penting yang Perlu Diketahui Sebelum Hubungan Intim Pertama Kali

Cara mengurangi rasa sakit di malam pertama

Cara mengurangi rasa sakit di malam pertama adalah mencegahnya dengan membangun komunikasi yang baik dengan pasangan.PEXELS/ANDREA PIACQUADIO Cara mengurangi rasa sakit di malam pertama adalah mencegahnya dengan membangun komunikasi yang baik dengan pasangan.

Tak peduli seperti apapun tipe orangnya, komunikasi terbuka adalah kuncinya.

Agar pengalaman tersebut memuaskan kedua belah pihak, sampaikanlah apa yang membuat masing-masing nyaman.

Individu yang tidak merasa nyaman mengungkapkan hal itu mungkin belum siap berhubungan seks.

Mereka mungkin khawatir pasangannya marah atau tersinggung jika memberikan umpan balik.

Namun, ingatlah bahwa ketika ada pihak yang tidak nyaman atau merasa sakit, aktivitas sekual idealnya dihentikan.

Ketakutan atau kecemasan yang dihadapi ketika berhubungan seks idealnya juga diungkapkan kepada pasangan.

Beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai cara mengurangi rasa sakit di malam pertama, antara lain:

1. Melakukan secara perlahan

Langkah ini memunginkan tubuh untuk menyesuaikan diri dengan sensasi yang dirasakan dan membuat yang bersangkutan lebih mudah untuk mengomunikasikan apa yang terasa nyaman dan tidak.

2. Menggunakan banyak pelumas

Bahkan jika seseorang terangsang sekalipun, dia bisa saja tidak menghasilkan cukup pelumas alami.

Jika kondisi ini dipaksakan, maka bisa menimbulkan rasa sakit karena gesekan yang terjadi ketika berhubungan seks. Apalagi jika aktivitas tersebut berlangsung lama.

Orang-orang yang akan melakukan seks anal juga mungkin membutuhkan lebih banyak pelumas.

Baca juga: 4 Bahan Alami yang Bisa Dijadikan Pelumas Seks

3. Mencoba berbagai posisi

Terkadang, sudut penetrasi menyebabkan rasa sakit, seperti karena mendorong leher rahim atau kulit sensitif yang iritasi.

4. Berdiskusi tentang persetujuan dan kenyamanan

Kedua belah pihak harus menyetujui setiap aktivitas yang dilakukan dan setuju seks dihentikan jika ada yang merasa tidak nyaman, sakit atau tidak ingin melanjutkan.

5. Melakukan banyak foreplay

Foreplay atau pemanasan membantu mengendurkan otot dan menghasilkan pelumas lebih banyak pada vagina, sehingga seks akan berlangsung lebih nyaman.

Baca juga: 8 Trik Foreplay Tanpa Sentuhan, demi Keintiman yang Lebih Hidup

6. Mengatasi masalah kronis atau gejala lain

Infeksi Menular Seksual (IMS) dan luka pada alat kelamin bisa membuat aktivitas seks menjadi sangat menyakitkan.

Jika masih mengalami rasa sakit, sensasi terbakar atau gatal, usahakan berkonsultasi dengan dokter sebelum berhubungan seks.

7. Memahami anatomi dasar

Banyak orang berfokus pada hubungan penetrasi melalui vagina, padahal penelitian secara konsisten menemukan bahwa klitoris seringkali menjadi pusat kenikmatan seksual.

Sebuah penelitian tahun 2017 melakukan survei terhadap lebih dari 1.000 wanita. Di antara merka hanya 18,4 persen responden yang mengatakan bahwa hubungan vagina sudah cukup bagi mereka untuk orgasme.

Sementara lebih dari sepertiganya melaporkan bahwa stimulasi klitoris diperlukan.

Baca juga: Pentingnya Membahas Seks dengan Pacar Sebelum Menikah

Pada intinya, tidak ada cara untuk menghilangkan rasa sakit atau risiko infeksi sepenuhnya.

Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum berhubungan seks bisa membantu menemukan risiko kesehatan yang mungkin terjadi.

Ketika berhubungan, pastikan Anda dan pasangan menerapkan praktik kebersihan.

Jika merasakan rasa sakit yang intens ketika berhubungan, itu bisa menjadi tanda adanya cedera atau masalah kesehatan lainnya jadi berhentilah dan konsultasikanlah dengan dokter jika rasa sakitnya berlanjut.

Baca juga: Ketahui, 5 Risiko Terlalu Sering Berhubungan Intim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com