Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membuat Kokedama, Seni Merangkai Tanaman Hias ala Jepang

Kompas.com - 16/11/2020, 12:01 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

3. Campur lumut gambut dan tanah bonsai dengan perbandingan 7: 3, kemudian tambahkan air sampai tercapai konsistensi lempung.

4. Lapisi pangkal akar dengan campuran lumpur hingga membentuk bola. Gunakan kesempatan ini untuk membentuk kokedama dengan hati-hati dan sabar.

5. Tutupi bola dengan lumut lembaran. Letakkan bola di atas lumut yang sudah ditata rapi tersebut, lalu lingkarkan di sekelilingnya.

6. Bungkus tali di sekitar bola sampai lumut aman. Terkadang untuk membuatnya rapi dan mendekati sempurna perlu beberapa kali percobaan, jadi bersabarlah. Namun ingatlah bahwa pola pikir wabi-sabi menghargai kapasitas setiap individu untuk melakukan perbaikan dan menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan.

Baca juga: 5 Tips agar Tanaman Hias Tidak Dimakan Kucing dan Anjing Peliharaan

Secara tradisional, kokedama diletakkan di atas kayu apung atau gerabah buatan tangan.

Cara itu dianggap merupakan cara yang indah dan sederhana untuk memamerkan kreasi kokedama secara sementara, atau untuk dipercantik dari waktu ke waktu.

Namun, kita bebas memajangnya dengan hasil kreasi sendiri.

Menampilkan beberapa kokedama gantung pada ketinggian yang berbeda-beda juga dapat menciptakan efek yang sangat dramatis dan begitu cantik.

Pastikan kamu mampu merawatnya dengan baik.

Kebanyakan kokedama perlu disiram dengan baik, namun kamu mungkin perlu menyesuaikan frekuensi penyiraman dengan kebutuhan sesuai kondisi.

Untuk merawat kokedama, cobalah mengikuti langkah perawatan berikut:
1. Siapkan wadah, wastafel atau bak mandi dengan air bersuhu ruangan. Sesuaikan wadahnya dengan ukuran kokedama milikmu.

2. Tempatkan tanaman kokedama ke dalam wadah berisi air tersebut lalu biarkan terendam selama 20 menit.

3. Angkat kokedama dari air dan biarkan menetes mengering selama sekitar 20 menit, sebelum kokedama dikembalikan ke tempatnya.

4. Siram kembali setelah kokedama terasa relatif lebih ringan dan kering. Daun yang kering dan garing menandakan tanaman kurang air, sementara daun yang lembek, cokelat atau lembap menandakan terlalu banyak air. Namun, tak perlu memikirkannya terlalu keras, cukup sesuaikan jadwal menyiram kokedama dengan kondisi tersebut.

Baca juga: 7 Tanaman Hias yang Sedang Populer dan Kisaran Harganya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com