Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Romantis dan Bahagia Meski Jarang Bercinta, Mungkinkah?

Kompas.com - 16/11/2020, 22:02 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Bercinta sering kali dianggap dapat menambah keintiman dalam hubungan suami dan istri. Tapi benarkah demikian?

Sebenarnya, tidak ada jawaban pasti untuk hal ini. Sebab, setiap pasangan memiliki pendapat berbeda.

Ada pasangan yang merasa bercinta penting, dan harus selalu dilakukan.

Tapi ada juga pasangan yang berpendapat tidak bercinta selama jangka waktu tertentu juga tak memengaruhi hubungan.

Baca juga: Tak Hanya Wanita, Pria Juga Bisa Alami Nyeri Usai Bercinta

Semuanya memang tergantung pada keyakinan, keinginan fisik, dan sifat hubungan di antara pasangan.

Banyak pasangan yang memiliki hubungan romantis, bahagia, memuaskan, dan sehat meski hanya sesekali atau bahkan tanpa bercinta.

Alasannya pun bermacam-macam. Mulai dari gairah seks yang rendah, atau ada kondisi medis tertentu, seperti nyeri kronis.

Atau, mungkin juga ingin menjalani hubungan tanpa ada kegiatan bercinta di dalamnya.

Namun bukan berarti hal itu menandakan hubungan di antara mereka tidak sehat. Bukan juga berarti pasangan tidak mencintai atau menghargai.

Namun di sisi lain, bercinta bisa menjadi penting bagi beberapa orang ketika membina hubungan romantis.

Seksualitas memiliki spektrumnya sendiri.

Misalnya saja ada orang yang masuk kategori aseksual. Mereka jarang mengalami ketertarikan secara seksual dan memilih untuk tidak bercinta.

Baca juga: Hal yang Terjadi pada Otak Saat Bercinta, Mau Tahu?

Namun, ada juga yang masuk kategori aleseksual dan mengalami ketertarikan seksual.

Ada begitu banyak perbedaan dalam perasaan tentang aktivitas seksual dan kapasitas untuk ketertarikan seksual.

Hal ini membuat semua orang memiliki pendekatan yang berbeda terhadap kegiatan bercinta. Tetapi yang perlu digarisbawahi tidak ada pendekatan yang salah.

Alasan bercinta

Ada banyak alasan mengapa kegiatan bercinta mungkin menjadi bagian penting dari suatu hubungan.

Bercinta bisa menjadi kesempatan untuk menjalin ikatan yang lebih intim dengan pasangan.

Selain itu, bercinta bisa menjadi kesempatan untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada pasangan.

Ada juga orang yang merasa hubungannya lebih aman jika sering bercinta. Terlebih ada hal hal menyenangkan yang bisa didapatkan dari bercinta seperti kehamilan.

Bercinta secara teratur juga dikatakan memberi sejumlah manfaat kesehatan, karena baik untuk otak, tubuh, dan hubungan.

Manfaat bercinta

Dari segi emosial, bercinta bisa memberikan manfaat. Misalnya meningkatkan kepercayaan diri, membantu terhubung dengan tubuh sendiri lewat cara yang menyenangkan, dan lebih terikat dengan pasangan.

Baca juga: 4 Posisi Terbaik untuk Bercinta di Sofa

Ada juga yang memandang kegiatan bercinta sebagai cara untuk mengekspresikan cinta dan perhatian serta menghilangkan stres.

Kemudian dari segi fisik, bercinta menawarkan manfaat kesehatan. Berikut beberapa di antaranya.

1. Studi pada tahun 2004 menemukan, orang yang lebih sering berhubungan seks memiliki sistem kekebalan yang lebih baik.

2. Studi pada tahun 2010 menemukan bercinta secara teratur dapat menjaga kesehatan jantung karena mengurangi risiko penyakit jantung.

3. Studi pada tahun 2013 mengungkapkan, bercinta termasuk latihan ringan yang bagus untuk tubuh.

4. Studi lainnya pada tahun 2013 menunjukkan, bercinta dapat mengurangi migrain atau sakit kepala cluster.

5. Studi pada tahun 2016 mengungkap, orang yang aktif secara seksual di antara usia 50 - 90 tahun memiliki ingatan yang lebih baik.

Walaupun bercinta memberikan manfaat kesehatan, bukan berarti orang tidak senang bercinta harus disalahkan.

Di sisi lain, tak hanya memberi manfaat emosional dan kesehatan fisik, bercinta juga bisa berfungsi sebagai feedback atau umpan balik dalam suatu hubungan.

Suatu studi pada tahun 2017 yang diterbitkan dalam Personality and Social Psychology Bulletin menunjukkan, ada hubungan antara aktivitas seksual yang sering dengan kesejahteraan pasangan secara keseluruhan.

Hal ini juga menunjukkan bahwa bercinta dapat memprediksi cinta dan kasih sayang yang pada gilirannya memprediksi frekuensi aktivitas seksual.

Dengan kata lain, lebih banyak kasih sayang mengarah pada lebih banyak kegiatan seksual.

Jadi, apabila ingin bercinta dengan pasangan, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah melakukan lebih banyak kegiatan bercinta.

Walau mungkin terdengar konyol, tetapi pada akhirnya dapat meningkatkan gairah dan kehidupan seksual secara keseluruhan.

Baca juga: 3 Kiat Tetap Nyaman Bercinta Ketika Memasuki Masa Menopause

Namun perlu diingat, bercinta bukanlah satu-satunya cara untuk memiliki keintiman dengan pasangan. Banyak orang yang salah mengartikan hal ini.

Padahal keintiman bisa didapatkan dalam banyak cara. Misalnya sentuhan fisik yang penuh kasih seperti pelukan, ciuman, pegangan tangan, dan pijatan.

Selain keintiman fisik, keintiman emosional seperti percakapan yang jujur dan mendalam juga penting dalam hubungan.

Satu hal yang pasti, kompatibilitas seksual itu penting. Rasanya mungkin sulit saat di antara pasangan ada yang merasa bercinta itu penting tapi yang lainnya tidak berpikir hal sama.

Kondisinya tak jauh berbeda apabila satu pihak memiliki gairah tinggi sementara yang lainnya memiliki gairah rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com