Ungkapan pikiran dan perasaan yang didapatkan dari remaja akan memberi wawasan bagi orangtua tentang alasan anaknya mengabaikan protokol kesehatan.
Baca juga: Penyintas Covid-19 Banyak Alami Masalah Kesehatan Mental
2. Beri tahu informasi yang sebenarnya
Setelah orangtua tahu alasan remaja mengabaikan protokol kesehatan, berikan informasi yang sebenarnya tentang Covid-19.
Kebanyakan remaja dan dewasa muda salah menangkap informasi karena hanya membaca berdasarkan yang ada di media sosial.
Orangtua bisa memulai percakapan dengan memberikan berita terkini yang akurat tentang akibat yang bisa terjadi jika remaja mengabaikan protokol kesehatan saat berkumpul bersama teman.
"Tapi jangan juga orangtua malah menakut-nakuti dengan informasi yang ada. Hal itu malah membuat remaja semakin mengabaikan protokol. Berkatalah dengan jujur," kata Uhls.
3. Dorong remaja berpikir tentang dampak
Orangtua harus berbicara kepada remaja tentang paparan virus yang dapat memengaruhi orang-orang di sekitar mereka.
Banyak remaja yang memiliki teman dan anggota keluarga dengan sistem kekebalan rendah. Apabila tidak menerapkan protokol kesehatan, remaja dapat menularkan penyakit kepada mereka.
"Ini bisa menjadi kesempatan bagi orangtua untuk memberi gagasan bahwa memakai masker itu penting karena bisa melindungi orang-orang di sekitar remaja," kata Janowski.
“Mengenakan masker membantu mencegah penyebaran virus ke orang lain," tambahnya.
Baca juga: Sudah Pakai Masker, Seberapa Penting Tetap Menjaga Jarak?
4. Berikan contoh
Apabila orangtua ingin anak melakukan sesuatu, maka orangtua harus lebih dulu melakukannya. Sebab anak, termasuk remaja meniru perilaku orangtuanya.
Sama halnya dengan protokol kesehatan. Jika orangtua ingin anak memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, maka harus lebih dulu mencontohkannya.