KOMPAS.com - Tanaman hias kini sedang amat diminati masyarakat di Indonesia. Masa pandemi yang tak kunjung usai membuat hobi menanam tanaman hias menjadi semakin populer.
Harga beberapa jenis tanaman hias pun kini menjadi sangat tinggi.
Namun sebenarnya, apa yang membuat harga tanaman bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah?
Tisi, owner dari Oranje Garden mengatakan, saat ini tanaman dari family Araceae masih merajai pasaran tanaman hias di Indonesia.
Baca juga: Cocok untuk Kamar Tidur, 7 Tanaman Hias Ini Bikin Tidur Nyenyak
Baik genus Philodendron, Anthurium, Alocasia, Caladium, maupun Syngonium.
Terkait harga, "price tag" tanaman tersebut amat ditentukan dari jumlah daun, usia tanaman, corak daun dan kelangkaannya.
“Harga sangat relatif, tidak ada patokan yang pasti,” ujar Tisi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/11/2020).
Tisi menambahkan, tren tanaman hias hampir terjadi di seluruh dunia. Hal ini menyebabkan permintaan tanaman hias meningkat.
Permintaan yang tinggi tak seimbang dengan tersedianya tanaman, yang tentu membutuhkan waktu untuk tumbuh.
“Sesuai dengan hukum pasar, ketersediaan tanaman yang tidak bisa mencukupi permintaan, mengakibatkan harga menjadi tinggi,” kata Tisi.
Baca juga: Membuat Kokedama, Seni Merangkai Tanaman Hias ala Jepang
Tinggi rendahnya harga tanaman tak bisa disamakan nilainya bagi setiap individu.
Ada mereka yang merasa bahwa harga puluhan juta rupiah untuk tanaman, bukanlah harga yang mahal.
Namun -tentu, tak sedikit pula yang menganggap ratusan ribu sebagai harga yang mahal untuk sebuah tanaman.
“Jadi, jika seseorang mau keluar uang puluhan hingga ratusan juta rupiah, berarti bagi dia nilai itu pantas untuk tanaman tersebut,” kata Tisi.
Terlebih jika seseorang sudah memiliki hobi menanam tanaman hias, di mana mengeluarkan uang berapa pun untuk membeli tanaman incaran, bukanlah masalah.
“Untuk menyalurkan hobi, bisa juga sebagai alat investasi, tanamannya untuk dikembangkan dan dijual kembali,” kata Tisi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.