Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan karena Makanan, Ini 5 Penyebab Berat Badan Naik Lainnya

Kompas.com - Diperbarui 05/09/2022, 06:55 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber CNET

KOMPAS.com -Persoalan berat badan adalah salah satu masalah kesehatan yang -seolah- tak pernah ada habisnya untuk dibahas.

Di saat seseorang sudah mampu mencapai ukuran berat badan ideal pun, tetap ada tantangan bagi dia untuk bisa memertahankannya.

Apalagi bagi mereka yang masih berusaha keras untuk menurunkan bobot tubuh, dalam banyak kasus dibutuhkan perjuangan dan konsistensi yang besar.

Dalam pemahaman umum, kenaikan berat badan kerap dikaitkan dengan faktor pola makan atau kurang gerak.

Baca juga: Impikan Tubuh Kurus, Ada 5 Tips Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga

Terkadang, mencari tahu penyebab berat badan naik lebih rumit dari sekadar mengevaluasi pola makan.

Meskipun penambahan berat badan sering kali disebabkan karena asupan kalori berlebih, namun pendekatan "kalori masuk, kalori keluar" dianggap cukup kuno untuk menetukan penyebabnya.

Sebab, ada sejumlah faktor yang juga memengaruhi kenaikan berat badan seseorang, di antaranya:

1. Masalah hormon

Dilansir CNET, jika kamu perempuan dan mengalami kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, salah satu hal pertama yang harus perlu dicurigai adalah karena faktor hormon.

Untuk memastikannya, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter hingga melakukan pemeriksaan laboratorium.

Hormon mengatur begitu banyak proses penting dalam tubuh, termasuk metabolisme.

Baca juga: Kisah Jacob Stevenson Turun Berat Badan 100 Kg dalam 2 Tahun

"Ada lima masalah utama hormon yang dapat memengaruhi berat badan."

"Jika terjadi salah satunya atau secara kombinasi, hal itu dapat memicu penyimpanan lemak dan penambahan berat badan."

Demikian ungkap ahli gizi fungsional, pakar kesehatan hormon dan pendiri perusahaan perawatan kesehatan hormon FLO Living, Alisa Vitti.

Lima masalah hormon yang dimaksud, di antaranya:

  • Resistensi insulin: insulin adalah hormon yang mengatur gula darah. Resistensi insulin terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi merespons insulin dengan baik.
  • Tiroid rendah: tiroid merupakan pengatur utama metabolisme dan hormon utama lainnya. Hormon tiroid rendah dapat memperlambat metabolisme tubuh seseorang, yang berakibat terhadap penambahan berat badan.
  • Testosteron rendah: testosteron biasanya hanya dikaitkan dengan laki-laki, tetapi perempuan juga memilikinya dan hormon ini berperan dalam berat badan dan metabolisme.
  • Peningkatan estrogen: estrogen adalah hormon penting, tetapi ketika kadarnya terlalu tinggi dapat menyebabkan serangkaian gejala, termasuk penambahan berat badan, dan
  • Kortisol yang meningkat: hormon stres yang terus meningkat terlalu lama dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Beberapa kondisi medis yang melibatkan hormon juga bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan yang tidak terduga.

Baca juga: Mau Berat Badan Turun dengan Makan Oatmeal? Hindari 4 Hal Ini

"Ketika seseorang memiliki kondisi seperti PCOS, fibroid, endometriosis, kista ovarium, atau PMS, artinya berarti hormon tubuh orang tersebut tidak berfungsi secara optimal," ujar Vitti.

Cara seseorang menyeimbangkan hormon bergantung pada kondisi pribadi dan penyedia layanan kesehatan di sekitarnya.

Namun, secara umum, keseimbangan hormon melibatkan perubahan gaya hidup seperti pola makan dan olahraga, dan beberapa dokter dapat meresepkan upaya lain sebagai solusinya, seperti terapi hormon.

Baca juga: 6 Kiat Ampuh Lenyapkan Lemak Perut dalam Sebulan

Halaman:
Sumber CNET


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com