KOMPAS.com -Persoalan berat badan adalah salah satu masalah kesehatan yang -seolah- tak pernah ada habisnya untuk dibahas.
Di saat seseorang sudah mampu mencapai ukuran berat badan ideal pun, tetap ada tantangan bagi dia untuk bisa memertahankannya.
Apalagi bagi mereka yang masih berusaha keras untuk menurunkan bobot tubuh, dalam banyak kasus dibutuhkan perjuangan dan konsistensi yang besar.
Dalam pemahaman umum, kenaikan berat badan kerap dikaitkan dengan faktor pola makan atau kurang gerak.
Baca juga: Impikan Tubuh Kurus, Ada 5 Tips Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga
Terkadang, mencari tahu penyebab berat badan naik lebih rumit dari sekadar mengevaluasi pola makan.
Meskipun penambahan berat badan sering kali disebabkan karena asupan kalori berlebih, namun pendekatan "kalori masuk, kalori keluar" dianggap cukup kuno untuk menetukan penyebabnya.
Sebab, ada sejumlah faktor yang juga memengaruhi kenaikan berat badan seseorang, di antaranya:
Dilansir CNET, jika kamu perempuan dan mengalami kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, salah satu hal pertama yang harus perlu dicurigai adalah karena faktor hormon.
Untuk memastikannya, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter hingga melakukan pemeriksaan laboratorium.
Hormon mengatur begitu banyak proses penting dalam tubuh, termasuk metabolisme.
Baca juga: Kisah Jacob Stevenson Turun Berat Badan 100 Kg dalam 2 Tahun
"Ada lima masalah utama hormon yang dapat memengaruhi berat badan."
"Jika terjadi salah satunya atau secara kombinasi, hal itu dapat memicu penyimpanan lemak dan penambahan berat badan."
Demikian ungkap ahli gizi fungsional, pakar kesehatan hormon dan pendiri perusahaan perawatan kesehatan hormon FLO Living, Alisa Vitti.
Lima masalah hormon yang dimaksud, di antaranya:
Beberapa kondisi medis yang melibatkan hormon juga bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan yang tidak terduga.
Baca juga: Mau Berat Badan Turun dengan Makan Oatmeal? Hindari 4 Hal Ini
"Ketika seseorang memiliki kondisi seperti PCOS, fibroid, endometriosis, kista ovarium, atau PMS, artinya berarti hormon tubuh orang tersebut tidak berfungsi secara optimal," ujar Vitti.
Cara seseorang menyeimbangkan hormon bergantung pada kondisi pribadi dan penyedia layanan kesehatan di sekitarnya.
Namun, secara umum, keseimbangan hormon melibatkan perubahan gaya hidup seperti pola makan dan olahraga, dan beberapa dokter dapat meresepkan upaya lain sebagai solusinya, seperti terapi hormon.
Baca juga: 6 Kiat Ampuh Lenyapkan Lemak Perut dalam Sebulan
"Stres kronis tingkat rendah yang berkepanjangan merupakan faktor yang sangat besar (terhadap kenaikan berat badan), terutama bagi perempuan," kata Vitti.
Menjalani aktivitas yang menimbulkan stres setiap harinta memengaruhi adrenal seseorang.
Kelenjar adrenal menghasilkan hormon yang membantu mengatur metabolisme, tekanan darah, dan sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Ke Mana Perginya Lemak Tubuh Ketika Berat Badan Turun?
Stres itu sendiri dan kebiasaan yang diakibatkan oleh stres adalah gambaran besar yang dapat menyembabkan kenaikan berat badan dan peradangan.
Beberapa kebiasaan tersebut antara lain melewatkan makan, mengandalkan kopi, minim makanan padat nutrisi, kurang olahraga, dan lainnya.
Jika kamu mengalami kenaikan berat badan dan mencurigai penyebabnya adalah karena obat yang dikonsumsi, segeralah berbicara dengan dokter untuk mendapatkan solusinya.
Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis obatmu atau beralih ke obat yang lain.
Beberapa contoh obat yang dapat menyebabkan penambahan berat badan adalah antidepresan, obat diabetes, hingga obat tekanan darah.
Baca juga: Tak Makan Malam Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?
Kondisi ini terjadi karena seiring bertambahnya usia, laju metabolisme basal atau jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh mulai menurun, dan begitu pula massa otot.
Artinya, jumlah makanan dan porsi olahraga yang kamu lakukan seseorang ketika usianya 50 tahun mungkin sama dengan ketika ia berusia 30 tahun, namun belum tentu jumlah otot yang didapatkan sama.
Saat itu, orang tersebut juga belum tentu mampu mempertahankan berat badan yang sama seperti ketika usianya masih 30 tahun yang lalu.
Baca juga: 4 Fakta Unik Ikan Salmon, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Untuk mengatasinya, penting untuk menyesuaikan asupan makanan dan rutinitas kebugaran.
Misalnya, fokus pada asupan protein yang cukup dan latihan kekuatan untuk membantu menjaga kesehatan massa otot seiring bertambahnya usia.
Kualitas tidur juga menjadi salah satu alasan mengapa berat badan seseorang bertambah.
Seseorang yang kurang tidur mungkin tidak termotivasi untuk makan sehat, memasak, atau berolahraga.
Kurang tidur dapat mengganggu hormon dan memicu munculnya masalah kesehatan yang telah disebutkan di atas.
Kondisi ini dapat mengacaukan sinyal nafsu makan, yang pada akhirnya menyebabkan seseorang makan berlebih.
Baca juga: 5 Metode Diet Puasa untuk Turunkan Berat Badan, Kamu Perlu Tahu
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.