Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fesyen Berkelanjutan dalam Rancangan Tiga Desainer untuk JFW 2021

Kompas.com - 17/11/2020, 19:41 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepanjang penyelenggaraannya, Jakarta Fashion Week (JFW) selalu ditutup dengan peragaan busana dari desainer-desainer bertalenta yang masuk dalam Dewi Fashion Knights.

Untuk JFW 2021, panitia telah memilih tiga nama, yaitu Toton Januar, Chitra Subyakto, serta Lulu Lutfi Labibi. Mereka akan menampilkan koleksinya pada penutupan JFW 2021 pada tanggal 29 November 2020.

Tahun ini JFW akan diselenggarakan pada 26-29 November 2020 secara virtual di microsite JFW.TV dan bisa dinikmati semua orang.

Dijelaskan oleh Chief Editor Dewi Magazine, Margaretha Untoro, DFK tahun ini mengusung tema "Mother Earth", yang bertujuan mengajak pecinta mode untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi selama pandemi.

"Kita melihat ke belakang, menengok perjalanan dari awal tahun di saat kita semua terkena pandemi. Di momen seperti ini, banyak orang mempertanyakan hal-hal yang esensial untuk hidup,"  katanya dalam konferensi pers Dewi Fashion Knight yang diadakan virtual pada Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Dorong Industri Fesyen Anak Bangsa, Jakarta Fashion Hub Resmi Dibuka

Ada pun ketiga kestaria mode tersebut, menurut Margaretha dipilih karena memiliki visi dan misi yang selaras dengan JFW 2021, terutama menyangkut praktik fesyen berkelanjutan (sustainable).

Berikut adalah gambaran singkat koleksi yang akan ditampilkan ketiga kesatria mode Indonesia dalam JFW 2021.

1. Toton Januar
Koleksi Toton untuk DFK 2020 adalah hasil dari perenungannya selama menghabiskan banyak waktu di rumah karena pandemi.

"Di saat manusia sedang kesulitan, kita akan berpegang ke hal-hal yang sifatnya religius. Bentuk kedekatan kita kepada hal spiritual saya coba terjemahkan ke dalam karya busana," tutur Toton.

Ditambahkan olehnya, ia tidak memakai bahan baru untuk pembuatan karya busana yang akan dipamerkan di DFK 2020.

"Untuk keseluruhan koleksi, saya balik lagi melihat apa yang saya punya. Saya memakai bahan yang ada di workshop, tidak membeli bahan baru."

Dari kain yang ada, ia mengolahnya menjadi busana dengan teknik khas yang dia miliki, seperti makrame dan bordir.

"Ada beberapa potongan busana basic yang lebih sederhana, dan tentunya bisa dipakai di segala kesempatan," ucap dia.

Baca juga: Tips Menerapkan Fesyen Berkelanjutan

2. Chitra Subyakto

Kesederhanaan dan ramah lingkungan menjadi napas dari koleksi Chitra untuk DFK 2020. 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com