Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Hubunganmu dengan Orang Terdekat Bersifat Toksik

Kompas.com - 17/11/2020, 21:14 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Topik tentang hubungan beracun atau hubungan toksik tengah ramai diperbincangkan beberapa waktu belakangan. Entah kaitannya dengan pasangan, keluarga, atau bahkan teman.

Salah satu pemicu topik hubungan toksik diduga karena di tengah pandemi lebih banyak waktu yang dihabiskan di rumah bersama pasangan atau keluarga, dan beberapa orang menunjukkan sifat aslinya.

Hal ini kemudian yang membuat beberapa orang mulai mempertanyakan hubungannya dengan pasangan, keluarga, dan teman.

Dari sinilah mereka mulai tersadar jika hubungan yang selama ini ada ternyata bersifat toksik atau beracun.

Sifat toksik dalam suatu hubungan

Ada beberapa tanda yang mengindikasikan suatu hubungan masuk kategori toksik.

1. Terlalu banyak kritik

Apabila dalam suatu hubungan terlalu banyak kritik yang datang dari salah satu atau kedua pihak, maka itu bisa menandakan hubungan tak sehat.

Biasanya kritik yang diberikan adalah keluhan hingga mengarah menyerang kepribadian seseorang.

2. Ada banyak sikap defensif

Sikap defensif membuat salah satu pihak dalam hubungan menjadi korban dan dimanfaatkan untuk mengalihkan kesalahan.

Contohnya kata-kata, "Aku akan bertindak seperti ini jika kamu tidak mengabaikanku sepanjang waktu, kaulah masalahnya."

Baca juga: Waspadai, 8 Ciri Teman yang Toksik

3. Mengucapkan hinaan

Lebih dari kritik, hubungan dikatakan tidak sehat apabila salah satu atau kedua pihak saling melemparkan hinaab.

Mulai dari pelecehan verbal, memanggil dengan sebutan tidak pantas, memutar mata, mengejek, dan menutup diri dari perasaan orang lain.

4. Tidak bertegur sapa

Tanda hubungan toksik lainnya adalah bila salah satu atau kedua pihak tidak saling menyapa bahkan saat bertemu.

Mereka cenderung bungkam dan mengabaikan karena merasa enggan untuk berinteraksi satu sama lain.

5. Ada kebohongan

Kebohongan sulit diterima dalam suatu hubungan. Bahkan satu kebohongan kecil pun dapat meretakkan kepercayaan di dalam hubungan.

Hubungan tanpa kepercayaan tentunya bisa berujung ke hal-hal negatif karena selalu dipenuhi kecurigaan.

6. Perselingkuhan

Sama seperti kebohongan, perselingkuhan bisa menjadi tanda hubungan yang tidak sehat karena telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan.

7. Penggunaan narkoba atau alkohol

Terkadang masalah dalam hubungan bisa terjadi apabila salah satu atau kedua pihak menggunakan narkoba dan mengonsumsi alkohol.

8. Kekerasan fisik

Kekerasan adalah tanda utama yang sering dikaitkan dengan hubungan toksik, terutama kekerasan fisik.

Tindakan yang harus dilakukan

Sayangnya, meskipun beberapa orang sadar dirinya terjebak dalam hubungan toksik, mereka cenderung bertahan. Keprihatinan dan rasa sayang menjadi alasan untuk tidak mengakhiri hubungan.

Memang bukan hal mudah untuk mengatasi hubungan toksik tanpa bantuan profesional.

Tapi ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hubungan menjadi toksik. Cara ini berkaitan dengan tanda hubungan toksik yakni kritik, sikap defensif, penghinaan, dan bungkam.

1. Kritik

Cara terbaik untuk menghindari kritik adalah menggunakan kata-kata yang lembut. Cobalah berbicara ke orang lain yang terlibat dalam hubungan tentang perasaan tanpa menyalahkan.

Hindari mengatakan, “Kamu selalu memanggilku dengan sebutan itu ketika kita berada dalam konflik dan itu tidak sehat."

Lebih baik ucapkan, “Aku merasa sakit hati ketika dipanggil dengan sebutan itu. Aku perlu waktu untuk menghindari sikap tidak hormat dalam konflik ini."

2. Sikap defensif

Untuk menghindari sikap defensif, ada gunanya mengambil tanggung jawab. Ketika pasangan memberi tahu bahwa ia merasa kurang memiliki waktu bersama, sebaiknya diakui.

Jangan memberikan alasan tentang kesibukan atau hal lain yang dianggap lebih penting.

Sebaiknya katakan, "Kamu benar, aku belum meluangkan banyak waktu untuk kita. Mungkin kita bisa pergi makan malam nanti"

Baca juga: Cermati, Tanda-tanda Kamu Termasuk Pribadi yang Toksik

3. Penghinaan

Jika ada penghinaan dalam suatu hubungan, coba ungkapkan perasaan dan kebutuhan diri sendiri.

Daripada membalas meneriaki pasangan dan memanggilnya dengan nama yang merendahkan, katakan dengan lebih halus.

Contohnya, “Aku merasa sangat tidak dihormati di sini dan aku perlu istirahat untuk berbicara dengan tenang kepadamu."

4. Bungkam

Penangkal yang baik untuk bersikap bungkam adalah menenangkan diri dan melakukan aktivitas yang bisa membuat pikiran rileks.

Cara ini pun dapat mengubah komunikasi toksik menjadi komunikasi yang sehat.

Sebab ketika seseorang dikuasai emosi, ia tidak dapat berpikir jernih atau mendengarkan orang lain. Hal ini dikarenakan tubuh sedang dalam mode pertarungan atau lari.

Jadi tidak ada gunanya berbicara saat sedang emosi. Cobalah untuk mengambil jeda waktu kira-kira 20 menit.

Manfaatkan untuk melakukan pernapasan dalam, meditasi, atau apa pun yang menenangkan.

Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk mengatasi hubungan toksik adalah mendiskusikan kekhawatiran tentang hubungan kepada pasangan.

Namun apabila sudah tidak ada titik temu, bisa berkonsultasi ke terapis. Tanyakan juga kepada pasangan apakah dirinya mau ikut sesi konseling.

Jika hubungan toksik terjadi di antara teman atau anggota keluarga, carilah konselor keluarga apabila kedua belah pihak terbuka untuk itu.

Baca juga: Tanda Kamu Punya Anggota Keluarga yang Toksik


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com