Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puas Bercinta Bikin Ngantuk, Siapa yang Tertidur Lebih Dulu?

Kompas.com - 17/11/2020, 23:00 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bercinta memang terkadang dapat menguras energi. Tak heran beberapa orang akan langsung tertidur sehabis bercinta, walau seharusnya membersihkan tubuh terlebih dahulu.

Hal ini membuat tim psikolog dari University Albany, New York, Amerika Serikat tergerak meneliti hubungan antara pasca sesi bercinta dan keinginan untuk tidur.

Berdasarkan temuan ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal Evolutionary Behavioral Sciences disebutkan, perempuan lebih mungkin tertidur setelah bercinta dibanding pria.

Baca juga: Banyak Wanita Sulit Orgasme, Coba 5 Trik Ampuh Berikut

“Ungkapan bercinta adalah obat tidur alami sering digunakan untuk menangkap gagasan bercinta mungkin memiliki sifat penenang."

"Tetapi belum banyak penelitian tentang efek bercinta terhadap tidur,” kata para penulis seperti dikutip Psychology Today.

"Kami menemukan perempuan lebih mungkin tertidur dibandingkan laki-laki sehabis bercinta."

"Rasa kantuk pasca bersenggama semakin meningkat setelah orgasme terjadi, ini dialami oleh perempuan maupun laki-laki,” tambah para penulis.

Terkait dugaan tidur meningkatkan kemungkinan untuk hamil, peneliti memiliki teorinya sendiri.

Dikatakan, manusia memiliki postur tegak dan gerakan bipedal yang digunakan sebagai alat untuk menavigasi lingkungan secara efisien dan optimal.

Salah satu kelemahan dari postur tegak adalah menempatkan sistem reproduksi perempuan berada di sudut bawah, dan ini terkait gravitasi.

Baca juga: Permainan Puting Payudara Ternyata Juga Bisa Bikin Wanita Orgasme

Hal ini tidak ideal untuk mempertahankan sperma dan memaksimalkan kemungkinan pembuahan saat bercinta.

Menurut psikolog, untuk mengatasi masalah tersebut, cairan mani dengan sifat seperti obat penenang bisa membantu, karena mendorong perempuan untuk tertidur.

Cara itu memungkinkan lebih banyak sperma yang disimpan di saluran reproduksi dan selanjutnya meningkatkan kemungkinan pembuahan.

Tahapan survei

Demi menguji logika tersebut, para peneliti merekrut 316 sarjana dari kampus University Albany untuk mengikuti survei tentang rutinitas seksual.

Peneliti kemudian membagi peserta berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, antara lain, aktif melakukan kegiatan seksual dan cenderung bercinta di malam hari daripada pagi hari.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com