Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Ceker Ayam Bikin Kulit Awet Muda, Benarkah?

Kompas.com - 18/11/2020, 08:22 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Kaki atau ceker ayam sering diolah menjadi beragam menu masakan atau dimanfaatkan untuk membuat kaldu masakan.

Namun, tahukah kamu bahwa konsumsi ceker ternyata bisa membuat tampilan lebih awet muda?

Dilansir Healthline, sekitar 70 persen kandungan protein dalam ceker adalah kolagen, protein struktural yang memberikan bentuk, kekuatan, serta ketahanan terhadap kulit, tendon, otot, tulang, dan ligamen.

Sejumlah bukti menunjukkan bahwa asupan kolagen dapat meningkatkan hidrasi, kekasaran, elastisitas, dan kepadatan kulit.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Medicinal Food pada 2015 meneliti 105 perempuan dengan selulit selama enam bulan sedang.

Penelitian tersebut menemukan bahwa konsumsi kolagen secara teratur dapat secara signifikan mengurangi selulit dan kerutan kulit dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Lebih lanjut, tinjauan 11 penelitian pada 805 orang menemukan bahwa asupan kolagen menunjukkan hasil jangka pendek dan jangka panjang yang menjanjikan untuk penyembuhan luka dan penuaan kulit.

Tak hanya itu, sejumlah penelitian pada hewan mencatat bahwa kolagen dapat meningkatkan hidrasi kulit dan mengurangi pembentukan kerutan yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet B (UVB).

UVB sendiri merupakan jenis sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kulit terbakar.

Kolagen dapat bekerja dengan meningkatkan kadar asam hialuronat, molekul penahan air yang dipercaya dapat membantu mencegah penuaan kulit.

Sementara itu menurut Nextshark, selain menjadi sumber kolagen yang baik, ceker juga kaya akan asam hialuronat yang berperan penting dalam menjaga kelembapan kulit, yang pada akhirnya mampu membantu mencegah penuaan kulit.

Meski begitu, manfaat ceker tentu tidak sebatas pada kemampuannya dalam menjaga tampilan kulit.

Kolagen yang terkandung di dalam ceker ayam juga bisa meredakan nyeri sendi.

Penelitian menunjukkan bahwa kolagen dapat merangsang regenerasi jaringan untuk mengurangi gejala osteoartritis.

Jenis artritis ini dapat merusak atau merusak tulang rawan kita, memungkinkan tulang bergesekan satu sama lain dan menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kesulitan bergerak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com