Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2020, 14:37 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengonsumsi makanan manis secara berlebihan adalah ancaman bagi kesehatan. Tapi, tak dapat dipungkiri gula tetap dibutuhkan dalam menjalankan fungsi otak.

Ketika kadar glukosa dalam darah rendah, khususnya bagi penderita hipoglikemia, maka hal itu dapat memicu timbulnya gangguan pada otak.

Misalnya muncul kabut otak ( brain fog), membuat kita sering lupa dan tidak memiliki energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari sehingga gampang mengantuk.

"Saat gula menyentuh lidah kita, ia mengaktifkan indera perasa tertentu yang mengirimkan sinyal ke otak, termasuk korteks serebral."

Begitulah penuturan Nicole Avena, Ph.D., asisten profesor ilmu saraf di Mount Sinai School of Medicine, yang menulis buku tentang kecanduan gula.

Kemudian, sinyal tersebut mengaktifkan sistem di dalam otak dan melepaskan zat kimia dopamin, yang membuat kita merasa nyaman.

"Sering kali, ketika kita makan sesuatu yang baru dan enak, dopamin dilepaskan saat kita pertama kali mencicipinya," jelasnya.

Meski begitu, menurut dia, tidak semua makanan dapat melepaskan dopamin. Hanya makanan mengandung gula saja yang bisa.

Baca juga: Pahitnya Efek Gula bagi Organ Jantung

Ini lebih seperti apa yang terjadi dengan mengonsumsi narkoba.  Alhasil, efek dari pelepasan dopamin ini membuat kita kecanduan. Itulah sebabnya, orang-orang sangat menyukai makanan manis.

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi

Saat ini, makanan manis sangat mudah didapatkan. Bahkan, makanan seperti saus tomat, saus salad, hingga saus cocolan semuanya mengandung gula.

Ironisnya, setiap kali mengonsumsi makanan manis, kita akan berulang kali mengaktifkan sistem di dalam otak dan dopamin dilepaskan. Begitu terus sampai kita menginginkan gula lebih banyak lagi agar rasa nyaman itu tetap ada.

Dalam sebuah penelitian pada tikus terungkap, bahwa tikus yang diberikan makanan tinggi gula akan melepaskan zat kimia otak. Sehingga mereka kurang mampu berhenti mengonsumsi makanan tersebut.

Selain itu, tikus yang terlalu banyak mengonsumsi makanan manis menunjukkan fungsi otak tertentu di area prefrontal dan hipokampus (area penting untuk pembentukan dan retensi memori) terganggu.

Baca juga: Bukan Hanya Makanan Manis yang Picu Anak Muda Kena Diabetes

Penelitian pada tikus lain juga memperlihatkan, konsumsi makanan tinggi gula dapat meningkatkan peradangan di area otak yang memengaruhi memori jangka pendek.

Otak dan usus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com