Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2020, 07:00 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kuman adalah sumber penyakit. Bentuknya yang mikro, tak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Kuman pun bisa bersarang di mana saja, termasuk di rumah kita. Bahkan kuman bisa dijumpai di tempat-tempat tak terduga di dalam rumah.

Berikut ini adalah delapan tempat persembunyian kuman di rumah, yang patut kita waspadai.

1. Spons cuci piring

Spons cuci piring adalah tempat paling banyak kuman bersarang.

Para peneliti di Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA) menguji metode umum untuk mendisinfeksi spons.

Baca juga: Cara Bersihkan Spons Dapur agar Tak Sebar Kuman di Rumah

Mereka merendam spons dalam pemutih atau jus lemon, memasukkan ke dalam microwave, serta mencucinya di mesin pencuci piring.

Dari sana para peneliti USDA menemukan, memasukkan spons cuci piring ke dalam microwave selama satu menit menghilangkan sebagian besar kuman.

Lalu, pencucian menggunakan sabun juga menghasilkan hal serupa.

Dengan demikian, ada cara yang bisa kita gunakan untuk menghilangkan kuman di spons cuci piring.

Masukkan spons basah ke dalam microwave selama dua menit sekali sehari, dan ganti sesering mungkin -setidaknya setiap dua minggu atau lebih sesuai kebutuhan.

Cheryl Luptowski, pakar keamanan rumah dari yayasan keamanan nasional menambahkan, selain spons, kita juga harus membersihkan serbet, handuk, dan lap dapur dengan mencuci menggunakan air panas, dan -bilang mungkin, merendamnya dengan pemutih.

2. Wastafel dapur

Setelah spons, wastafel dapur adalah tempat kedua yang paling banyak mengandung kuman di rumah -bahkan disebut lebih buruk dari toilet.

Untuk membersihkan wastafel dari kuman, siapkan botol semprotan pembersih, dan semprotkan wastafel setelah digunakan; lalu bersihkan dan bilas dengan air panas.

3. Talenan

Berdasarkan penelitian Dr Charles Gerba, seorang ahli mikrobiologi di Universitas Arizona, dan seorang ahli kuman rumah tangga, rata-rata ada 200 kali lebih banyak bakteri feses di talenan rumah daripada di alas kloset.

Untuk membersihkan talenan, cuci benda itu dengan air panas, lalu, semprotkan dengan cuka, dan biarkan semalaman.

Baca juga: Jangan Abaikan Kebersihan Talenan untuk Memasak

Keesokan harinya, panaskan dalam microwave selama 30 detik; atau usap dengan alkohol.

4. Sikat gigi

Sikat gigi menjadi tempat favorit dari kuman untuk berkumpul. Melalui sikat gigi juga kuman bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan mudah.

Untuk itu, simpan sikat gigimu jauh dari toilet, dengan posisi tegak, sehingga air akan turun dari bulu sikat.

Jangan pernah menyimpan sikat gigi basah dalam wadah tertutup. Dan jangan biarkan bulu sikat milik masing-masing anggota keluarga saling bersentuhan.

Masih khawatir dengan kuman? Pertimbangkan untuk mencelupkan ke dalam obat kumur antimikroba.

Penelitian menunjukkan, merendam sikat gigi dalam obat kumur dapat membasmi kuman.

Namun perlu diingat untuk tidak menggunakan kembali cairan desinfektan atau merendam lebih dari satu sikat di dalamnya.

Baca juga: Sikat Gigi Bisa Jadi Tempat Tumbuh Bakteri, Ini Cara Membersihkannya

Terakhir, jika kamu baru sembuh dari sakit, ganti sikat gigimu setelah sembuh agar kuman dan virus tidak kembali menyerang tubuh.

5. Mesin cuci

Mesin cuci menjadi tempat bersarangnya kuman yang berikutnya.

"Jika kamu mencuci sapu tangan sebelum pakaian dalam, itu sama saja kamu telah membuang ingus di pakaian dalammu," ujar Dr.Gerba.

Demi meminimalisasinya, jalankan putaran dengan suhu paling panas di mesin cuci sambil menambahkan cuka di dalamnya. Ini akan membuat mesin menjadi bersih dari kuman.

Pastikan juga untuk memindahkan cucian yang sudah dicuci ke pengering secepat mungkin.

Kuman yang bertahan dari pencucian bisa mulai berkembang biak dengan cepat.

“Mengeluarkan cucian basah dari mesin cuci segera setelah siklus mencuci berakhir juga akan membantu mengurangi penumpukan apak.

Demikian tips yang dibagikan Molly Maid, perusahaan pembersih rumah di AS.

Peter C. Iwen, PhD, Profesor Patologi dan Mikrobiologi di University of Nebraska Medical Center, juga menyampaikan pendangannya.

Baca juga: Tabung Mesin Cuci Bisa Jadi Sarang Bakteri, Ini Cara Membersihkannya

"Jika kamu mencuci pakaian anggota keluarga yang baru saja sembuh dari sakit, cucilah baju mereka dengan air hangat dan tambahkan pemutih dengan konsentrasi 10 persen," ungkap dia.

6. Tirai kamar mandi

Tirai shower menjadi basah setiap hari, dan sering kali tirai ini tak pernah kering karena aktivitas kamar mandi anggota keluarga.

Kondisi ini menjadikannya sebagai habitat yang sempurna untuk jamur dan kuman.

7. Tempat sampah dalam ruangan

“Berikan perhatian khusus pada tempat sampah di dapur dan kamar mandi, yang mungkin memiliki lebih banyak sampah menjijikkan daripada yang ada di kamar tidur atau ruang tamu.”

Begitu kata Aaron Glatt, MD, Jurubicara Infectious Diseases Society.

Baca juga: Penting, Bersihkan Bakteri pada Uang dan Kartu Kredit

Untuk membersihkan tempat sampah, tutupi bagian bawah dengan lapisan tipis baking powder -sekitar setengah cangkir, tergantung ukuran tempat sampah- dan biarkan larutan itu selama beberapa saat.

Kemudian, kocok tempat sambah berisi baking powder, dan bersihkan setiap sisinya dan bilas dengan air.

8. Spatula

Sebuah survei pada tahun 2013 menyatakan, spatula karet menjadi salah satu dari 10 tempat paling berkuman di dapur.

Para ilmuwan menemukan E.coli, ragi dan jamur pada spatula jenis ini.

Banyak spatula karet terdiri dari dua bagian — ujung karet terlepas dari gagangnya, dan itu berarti ada celah yang menyimpang sisa makanan.

Di sanalah kuman penyebab penyakit akan berkembang biak.

Untuk spatula dua bagian, pisahkan pegangan dari bagian spatula, dan cuci secara menyeluruh.

Jika perlu, cuci dengan air sabun panas, sebelum dibilas hingga bersih dengan air bersih.

Glatt menyarankan lebih baik menggunakan spatula logam karena tidak rentan terhadap kuman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com