Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
drg. Citra Kusumasari, SpKG (K), Ph.D
dokter gigi

Menyelesaikan Program Doktoral di bidang Kariologi dan Kedokteran Gigi Operatif (Cariology and Operative Dentistry), Tokyo Medical and Dental University, Jepang.

Sebelumnya, menempuh Pendidikan Spesialis Konservasi Gigi di Universitas Indonesia, Jakarta dan Pendidikan Dokter Gigi di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Berpraktik di berbagai rumah sakit dan klinik di Jakarta. Ilmu karies, estetik kedokteran gigi, dan perawatan syaraf gigi adalah keahliannya.

Mengatasi Cemas dan Fobia dalam Perawatan Gigi

Kompas.com - 19/11/2020, 10:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kecemasan dan ketakutan terhadap dokter gigi merupakan penyebab banyak orang menghindari perawatan gigi. Rasa takut dan cemas ini sebenarnya bisa diatasi.

Kecemasan adalah keadaan emosional akibat rangsangan yang mengancam, yang terjadi sebelum pertemuan aktual dan terkadang tidak bisa diidentifikasi.

Kecemasan merupakan hal normal yang dihadapi sehari-hari, seperti cemas menghadapi ujian, saat mengambil keputusan penting, dan sebagainya.

Rasa takut adalah reaksi terhadap ancaman atau bahaya yang diketahui atau dirasakan. Rasa takut menyebabkan situasi pertarungan atau melarikan diri, misalnya rasa takut ke dokter gigi.

Sedangkan rasa takut yang berlebihan (fobia) biasanya bersifat menetap, tidak realistik dan terus-menerus terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan seseorang menghindari rasa bahaya yang dirasakan.

Spektrum gejala rasa cemas dan fobia sangat bervariasi, mulai dari gejala psikologis ringan sampai dengan gejala fisik (somatik), seperti muka pucat dan berkeringat, tegang, menggigit kuku, sulit berkonsentrasi, hingga denyut jantung sangat cepat.

Baca juga: Viral Foto Dokter Gigi Pakai APD Fashionable, Ini Ceritanya...

Mengatasi rasa cemas dan fobia

Manajemen rasa cemas atau fobia tergantung pada gejala-gejala pada setiap orang. Riwayat medis seseorang juga memengaruhi rencana manajemen rasa cemas atau fobia.

Mengontrol rasa cemas pada orang yang memiliki penyakit sistemik adalah hal yang penting, terutama pada penderita hipertensi, epilepsi atau asma.

Metode manajemen rasa cemas atau fobia bervariasi mulai dari pendekatan psikologis atau tingkah laku sampai dengan penggunaan agen farmakologis seperti obat anti rasa cemas atau bius umum.

Beberapa metode untuk mengurangi rasa cemas dan fobia, antara lain latihan rileksasi, berpikir positif, mengalihkan perhatian dengan cara bercerita atau mendengar musik, metode hipnosis, akupunutr, atau pun sedasi dan bius.

Baca juga: Takut Naik Pesawat, Masih Wajar Atau Sudah Fobia? Ini Bedanya

Ilustrasi meditasishutterstock Ilustrasi meditasi

Latihan relaksasi pernapasan dan relaksasi otot progresif.

Satu latihan yang dipercaya dapat mengurangi ketakutan seseorang dalam perawatan gigi adalah melakukan latihan pernapasan.

Salah satu contoh variasi latihan pernapasan dijelaskan oleh Prof. Peter Milgrom pada tahun 2009.

Hal pertama yang dilakukan adalah mengambil napas secara perlahan, mendalam, tahan napas selama 5 detik sebelum dihembuskan perlahan. Melakukan pernapasan ini selama 2-4 menit dapat mengurangi detak jantung secara efektif dan membuat orang yang takut atau cemas menjadi lebih nyaman.

Baca juga: Penting, Pahamilah Batasan Kecemasan yang Tak Normal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com