Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Mirip dengan Pasangan, Benarkah Pertanda Jodoh?

Kompas.com - 19/11/2020, 15:04 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Lagi-lagi, alasannya karena selama ini manusia lebih tertarik kepada hal yang bersifat familiar.

Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika pada akhirnya pasangan kekasih yang memiliki wajah mirip seringkali dianggap sebagai pertanda jodoh.

Baca juga: Wanita Cenderung Cari Pacar yang Mirip Kakak Lelakinya

Jika wajahmu dan pasangan tidak mirip, apakah pertanda bukan jodoh?

Kamu tidak perlu berkecil hati apabila kamu dan pasangan memiliki wajah yang tidak mirip, bukan berarti kalian berdua tidak berjodoh, lho.

Seorang peneliti dari University of Michigan pernah mempelajari kasus bahwa pasangan yang sudah lama menikah justru semakin memiliki kemiripan wajah dari hari ke hari.

Peneliti menganalisis foto-foto pasangan yang diambil saat mereka masih menjadi pengantin baru dan membandingkannya dengan foto-foto setelah 25 tahun menikah.

Hasilnya menunjukkan bahwa semakin lama pasangan menjalin hubungan bersama maka akan semakin terlihat kemiripan kepribadian, cara berekspresi, dan kebiasaan satu sama lain.

Bahkan, faktor kebahagiaan bersama juga dapat menjadi pemicu munculnya kesamaan fisik pada diri pasangan.

Pasangan yang sudah lama menjalin hubungan terlihat lebih mirip karena keduanya secara tidak sadar saling meniru ekspresi wajah masing-masing.

Sebagai contoh sederhananya, bila orang memiliki selera humor yang bagus dan banyak tertawa, ia mungkin akan memiliki garis-garis halus di area wajah. Nah, ini akan menular pada pasangannya yang menjadi sering tertawa juga.

Hal-hal yang membuat wajahmu dan pasangan terlihat mirip

Disadari atau tidak, sebenarnya ada hal-hal yang membuat kamu dan pasangan memiliki wajah yang terlihat mirip. Berikut adalah penjelasannya.

1. Memilih pasangan dari lingkungan yang sama

Salah satu alasan paling sederhana yang membuat pasangan kekasih memiliki wajah mirip adalah karena sebagian besar dari mereka memilih pasangan yang berada di lingkungan yang sama.

Misalnya, karena satu sekolah, satu lingkungan pertemanan, satu lingkup pekerjaan, atau satu tempat ibadah.

Melalui seringnya frekuensi pertemuan serta diiringi kesamaan kebiasaan inilah yang kemudian menimbulkan kecocokan antara kamu dan pasangan. Pada akhirnya, cinta akan tumbuh di antara satu sama lain.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com