Pada kebanyakan kasus, peyronie dapat menghilang dengan sendirinya, tetapi kondisi itu bisa menetap atau bahkan menjadi lebih buruk.
Dokter hanya akan mempertimbangkan pengobatan jika bengkokan itu menyakitkan atau mencegah hubungan seksual.
Pembedahan dapat dilakukan untuk mengangkat jaringan parut yang menyebabkan penyusutan, pembengkokan atau nyeri.
Beberapa obat dapat menyebabkan penyusutan penis, termasuk Adderall, yang diresepkan untuk defisit perhatian atau hiperaktif, beberapa antidepresan dan antipsikotik, serta beberapa obat yang diresepkan untuk mengobati prostat yang membesar
Sebuah studi tahun 2012 yang dilaporkan dalam Journal of Sexual Medicine menemukan bahwa beberapa pria yang menjadi subjek studi menggunakan finasteride untuk mengobati prostat yang membesar.
Mereka kemudian melaporkan ukuran penis yang lebih kecil dan sensasi yang berkurang.
Studi lainnya di tahun 2014 yang dilaporkan dalam jurnal Urology menemukan, 41 persen pria yang memakai dutasteride untuk pengobatan prostat yang membesar mengalami beberapa bentuk disfungsi seksual.
Baca juga: Mitos Tentang Ukuran Penis, Mana yang Benar?
Bahan kimia dari rokok dapat melukai pembuluh darah di penis serta menghambat penis terisi darah dan meregang.
Terlepas dari rangsangan dan pengaruhnya terhadap otak, jika pembuluh darah rusak, penis tidak akan mencapai ereksi.
Menurut BBC, sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1998 oleh Boston University of Medicine meneliti penis yang ereksi dari 200 pria.
Hasil penelitian tersebut menemukan, perokok memiliki penis ereksi yang lebih pendek dibandingkan dengan pria yang tidak merokok.
Para peneliti meyakini, hal itu disebabkan karena merokok menghambat aliran darah dan mencegah penis meregang, yang pada akhirnya dapat mengurangi panjang penis.
Menurut sebuah studi tahun 2017 yang dilaporkan di BJU International, merokok juga berkaitan dengan disfungsi ereksi.
Disfungsi ereksi memengaruhi kemampuan pria untuk mempertahankan ereksi, dan merokok juga dapat mencegah ereksi.
Baca juga: Bisakah Purwaceng Atasi Disfungsi Ereksi?
Kabar baiknya, menurut Very Well Health, kebanyakan pasangan tidak peduli dengan ukuran penis, dan di beberapa kasus, ukuran penis yang terlalu besar justru bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada pasangan.
Jadi, penyusutan penis mungkin bisa membuat Anda stres, terutama jika itu adalah kejadian yang benar-benar tak terduga.
Namun, berhentilah merasa insecure karena ada banyak faktor yang bisa menentukan kepuasan kehidupan seks seseorang, dan ukuran penis mungkin tidak termasuk di dalamnya.
Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa Anda upayakan:
Baca juga: Bagaimana Perbandingan Ukuran Penis Indonesia dengan Negara Lain?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.