Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2020, 07:28 WIB

KOMPAS.com – Sarapan adalah kunci agar anak bisa fokus mengikuti proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan baik.

Apabila anak melewatkan sarapan, maka sulit baginya untuk belajar dengan optimal.

Sarapan diketahui membantu menjaga kadar glukosa dalam tubuh yang diperlukan untuk berpikir dan menjadi sumber energi.

Baca juga: Minum Kopi Sebelum Sarapan Bisa Mengganggu Metabolisme Tubuh

Namun -tentu saja, tidak semua makanan sarapan cocok untuk dijadikan menu sarapan.

Menurut ahli gizi, dr Rita Ramayulis DCN, MKes, makanan yang diberikan saat sarapan harus memenuhi kebutuhan zat gizi anak.

Menu sarapan tersebut harus mengandung karbohidrat baik (karbohidrat kompleks) sehingga kadar glukosa bisa naik secara bertahap.

Selain itu, harus ada kandungan vitamin B kompleks terutama B1, B2, B3, B6, dan asam folat di dalam makanan tersebut.

“Kandungan vitamin ini diperlukan untuk metabolisme karbohidrat menjadi energi yang akan digunakan anak,” ujar Rita dalam acara virtual bersama Koko Krunch, Kamis (19/11/2020).

Rita menambahkan, selain karbohidrat dan vitamin B kompleks, nutrisi lain yang dibutuhkan adalah zat besi.

Baca juga: Manfaat Zat Besi bagi Tubuh dan Cara Mendapatkannya

Bersama dengan asam folat, zat besi berfungsi mentransfer nutrisi dan oksigen ke otak. Dengan begitu otak bisa bekerja lebih optimal.

“Zat gizi ini harus tersedia pada sarapan, tidak boleh tidak. Kalau tidak tersedia berarti sarapan anak belum lengkap,” kata Rita.

Salah satu varian makanan yang tepat untuk sarapan adalah gandum utuh. Bahan makanan ini dikenal mengandung zat gizi yang telah disebutkan sebelumnya.

Gandum utuh ini sebenarnya sumber karbohidrat. Tapi punya keunggulan lain karena juga mengandung vitamin B kompleks dan zat besi,” ungkap Rita.

Supaya anak tidak bosan makan gandum utuh setiap hari, orangtua bisa menambahkannya dengan sumber protein yakni susu. Susu memiliki banyak varian rasa dan olahan.

Baca juga: Menu Sarapan yang Harus Dihindari Saat Menurunkan Berat Badan

Contohnya, hari ini anak makan gandum utuh dengan susu full cream. Lalu esok hari, anak makan gandum utuh dengan susu coklat.

Atau, bisa juga gandum utuh dikombinasikan dengan olahan susu seperti yoghurt dan keju agar anak tidak bosan.

“Tambahkan juga dengan aneka buah seperti alpukat, pisang, dan macam-macam untuk memperkaya vitamin C,” ujar Rita.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com