KOMPAS.com – Dalam hubungan tentu kita harus saling mendukung dan kompak dengan pasangan. Namun, ketika pasangan memiliki masalah di luar, sikap membela membabi buta ternyata tidak selamanya tepat.
Misalnya saja pada saat pasangan bertengkar dengan teman atau keluarganya karena berbeda pendapat.
Psikolog klinis dewasa Nadya Pramesrani mengatakan, penting atau tidaknya membela pasangan di hadapan umum perlu melihat situasi yang sedang terjadi.
"Terkadang kalau membela pasangan, tapi konteksnya tidak sesuai malah jadinya provokasi," ujar Nadya saat dihubungi Kompas.com Jumat (20/11/2020).
"Bisa juga yang awalnya bermaksud menenangkan, tapi karena merasa dibela, situasinya malah semakin panas," tambahnya.
Baca juga: Kehidupan Seks Kurang Memuaskan, Bagaimana Mengungkapkannya pada Pasangan?
Nadya mengatakan, daripada membela pasangan, lebih baik ambil peran sebagai penengah atau penenang.
Apalagi kalau melihat situasi beda pendapat tadi sudah berubah menjadi lebih panas sampai mengeluarkan kata-kata yang saling menyakiti.
Ketika berperan untuk menenangkan jangan sampai ikut terbawa emosi dan mengeluarkan pendapat. Sebab hal ini malah bisa menyebabkan pecah konflik. Akibatnya situasi menjadi tidak nyaman untuk semua pihak.
"Tentu sebagai orang yang mengenal tabiat pasangan, kita harus bantu tenangkan. Minta masing-masing jeda dulu," kata Nadya.
Memang ada situasi yang tidak memungkinkan konflik selesai saat itu juga. Diperlukan jeda waktu untuk membuat masing-masing tenang dan berpikir logis.
Baca juga: Cara Berdamai Usai Bertengkar dengan Mertua
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.