Rasa lapar yang sebenarnya muncul dengan adanya gejala fisik, seperti perut keroncongan, kekurangan energi, atau rasa lapar yang tidak tertahankan.
Sementara, mengidam atau nafsu terhadap makanan dipicu emosi. Misalnya, masalah kesepian, stres, dan manifestasi kebahagiaan.
Ada pula isyarat lingkungan, saat acara sosial atau aroma kue cokelat yang baru dipanggang.
"Pemicu emosional dan lingkungan mendorong kita untuk makan di luar rasa lapar yang sebenarnya."
Baca juga: Bukan karena Makanan, Ini 5 Penyebab Berat Badan Naik Lainnya
"Hal ini yang seiring waktu menyebabkan penambahan berat badan," kata ahli diet klinis, Kayla Girgen, RD, LD.
Dia menyarankan, jika suatu saat kita mengidam makanan kecil seperti permen atau snack manis, maka berhenti sejenak dan periksa rasa lapar yang sebenarnya terlebih dahulu.
Jika tanda-tanda kelaparan fisik tidak ada, tunggu satu jam untuk memeriksa kembali diri kita sendiri.
Ada orang-orang yang sudah melakukan olahraga terlalu keras, memerhatikan porsinya, dan makan sehat. Namun tidak ada perubahan pada timbangannya.
Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kebiasaan pasca berolahraga. Orang-orang minum smoothie setelah berolahraga.
Smoothie ternyata mengandung 400-600 kalori harian di luar porsi makanan yang seharusnya dikonsumsi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.