KOMPAS.com— Menyiram tanaman merupakan bagian dari perawatan tanaman di rumah. Namun, tak jarang karena terlalu bersemangat atau tak mengetahui karakteristik tanaman, tanpa sadar kita menyiram terlalu banyak air pada tanaman.
Hal ini wajar terjadi, terlebih jika ini kita adalah pemula. Memang dibutuhkan waktu untuk memahami kebutuhan air dari jenis-jenis tanaman yang berbeda. Tanaman yang terlalu banyak disiram akarnya dapat busuk.
Agar tak melakukan kesalahan yang sama, lakukan hal-hal berikut ini:
Kenali kebutuhan air dari jenis tanaman
Tanaman memiliki kebutuhan air yang bervariasi. Tanaman sukulen, atau jenis kaktus-kaktusan, misalnya, hanya perlu disiram setiap tujuh hingga 10 hari sekali.
Hal ini karena sistem akar dari sekulen harus mengering terlebih dahulu, untuk kemudian menyerap air kembali. Jika kamu menambahkan terlalu banyak air, tanaman ini akan membusuk.
Tetapi ada juga tumbuhan yang perlu disiram setiap hari seperti beberapa jenis Begonia.
Namun, kebanyakan tanaman dalam ruangan memerlukan air setiap lima hari sekali
Baca juga: Ini Waktu Terbaik untuk Menyiram Tanaman
Cara menyiram tanaman dengan benar
Jika kamu menanam dalam pot, tuangkan air perlahan ke pangkal batang; biarkan tanah menyerapnya dan tunggu kelebihan air keluar melalui lubang drainase yang terdapat di pot bagian bawah.
Ini untuk memastikan bahwa setiap akar tanaman mendapat air, letakkan piring di bawahnya agar menampung semua air ekstra.
Saat kamu menyiram, perhatikan juga tekanan airnya. Tekanan air yang terlalu banyak dapat merusak beberapa tanaman yang mungkin lebih rapuh.
Baca juga: 6 Tips Dekorasi Rumah dengan Tanaman Hias
Apakah kamu terlalu banyak menyiram tanaman?
Tahukah kamu, lebih banyak tanaman mati karena terlalu banyak disiram daripada mati karena dehidrasi?
Banyak orang beranggapan bahwa tanaman baru harus diberi banyak air, agar mereka bisa tumbuh subur dan bahagia. Padahal ini tentu anggapan yang salah.