Namun, kediaman tersebut hanya memiliki tiga kamar tidur, meskipun ukurannya mungkin jauh lebih besar daripada rata-rata kamar.
Beberapa dari ruangan itu digunakan untuk keperluan lain, seperti tiga ruangan dapur, dua untuk staf, dan satu untuk keluarga.
Tampaknya mereka sudah melakukan beberapa renovasi untuk mengakomodasi keluarga mereka yang semakin bertambah, tetapi tetap hanya dengan tiga kamar tidur.
Oleh karena itu, masuk akal bagi William dan Kate untuk berbagi kamar tidur.
Baca juga: Alasan Anggota Kerajaan Inggris Tidak Mau Mandi dengan Shower
Kualitas tidur
Dilansir AJC, gagasan tentang pasangan yang tidur di tempat tidur terpisah, atau bahkan kamar terpisah, mulai diterima di negara lain, misalnya Amerika Serikat.
Dalam survei bulan Oktober terhadap 3.000 orang Amerika di sebuah situs review kasur, hampir sepertiga dari responden mengatakan bahwa mereka ingin melakukannya, di mana satu orang tidur di kamar lain atau bahkan di luar rumah sama sekali.
Di Georgia, angkanya mencapai 34 persen.
Sementara itu, dalam survei Slumber Cloud 2018, hampir setengah dari 2.000 responden mengatakan lebih suka tidur tanpa pasangan mereka, dan 19 persen menyalahkan pasangan atas kualitas tidur mereka yang buruk.
"Meskipun ada manfaat untuk tidur bersama, salah satu pasangan yang memiliki kebiasaan tidur yang mengganggu dapat memengaruhi yang lain dan meningkatkan produksi hormon stres kortisol, sehingga menyebabkan masalah yang berdampak pada pasangan secara keseluruhan," ungkap psikoterapis hubungan dan keintiman dari Houston, Mary Jo Rapini, kepada New York Times.
Rapini menambahkan, biasanya pihak yang menyukai gagasan tentang tempat tidur terpisah adalah pihak perempuan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.