KOMPAS.com - Beberapa di antara kita mungkin selalu berkeinginan untuk menyenangkan orang lain dalam hal apa pun.
Kita berharap, dengan mengatakan ya untuk semua yang diminta akan membantu kita merasa diterima dan disukai.
Namun tanpa disadari, perasaan ingin menyenangkan orang lain ternyata mungkin timbul dari pengalaman yang buruk, misalnya ada riwayat penganiyaan.
Sehingga, kita mengatasi hal itu dengan mencoba untuk menyenangkan orang-orang agar mereka tidak memperlakukan kita dengan buruk.
Baca juga: Penyintas Covid-19 Banyak Alami Masalah Kesehatan Mental
Seiring berjalannya waktu, menyenangkan orang menjadi cara hidup yang sulit dibedakan dengan berbuat kebaikan yang sesungguhnya.
Sebab, tak sedikit dari kita yang menyenangkan orang lain karena terpaksa supaya tidak terlibat di dalam sebuah konflik.
Bahkan akibatnya, kita justru membiarkan orang lain memanfaatkannya.
Oleh karena itu, menyenangkan orang bisa menjadi masalah mental yang serius dan menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan.
Ada pun 10 tanda yang harus disadari ketika kita berusaha terlalu keras untuk menyenangkan orang lain. dan tak dilakukan oleh mereka yang bermental kuat.
Mendengarkan dengan sopan saat orang lain menyampaikan pendapat meskipun kita tidak setuju adalah keterampilan sosial yang baik.
Namun, apabila kita berpura-pura setuju hanya karena ingin disukai, maka hal itu dapat menyebabkan kita terlibat dalam perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kita sendiri.
Untuk itu, ungkapkan pendapat kita tentang sesuatu yang sederhana atau mengambil sikap untuk sesuatu yang kita yakini.
Mengenali bagaimana perilaku kita dapat memengaruhi orang lain adalah hal yang sehat.
Namun, berpikir kita memiliki kekuatan untuk membuat seseorang bahagia, sedih atau marah itu adalah sebuah masalah.
Baca juga: Yang Terjadi pada Tubuh Kita Saat Sedang Marah
Kita tidak bisa mengendalikan emosi seseorang karena setiap individu bertanggung jawab atas perasaan mereka masing-masing.