Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sneaker Lokal Maha Nagari Patrobas yang Harganya Melangit

Kompas.com - 23/11/2020, 19:26 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merek sepatu lokal Patrobas mengeluarkan koleksi sneaker terbaru buah kolaborasi dengan seniman Debby Vania.

Sneaker bernama Maha Nagari itu resmi dirilis hari ini, Senin (23/11/2020).

Ada keunikan dan makna mendalam dari sneaker yang desainnya bergambar motif Batik Asmat Papua.

Maha Nagari diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya 'Negara yang Besar'. Selain itu, sneaker ini dapat berubah warna di bagian lukisan batik

Baca juga: Tampil di Paris Fashion Week, Brand Lokal AKSU Angkat Budaya Bali

Pada suhu di bawah 30 derajat Celsius, lukisan batik berwarna coklat tua. Sedangkan jika suhunya di atas 30 derajat Celsius, maka warnanya menjadi merah.

Debby mengartikan hal ini sebagai simbol keberagaman di Tanah Air. Walaupun banyak perbedaan di tengah masyarakat, intinya tetap satu yaitu Indonesia.

"Warna coklat tua itu gelap sebagai simbol perbedaan. Lalu ketika lukisan berubah warna menjadi merah, sepatu jadi terlihat merah putih yang menunjukkan Indonesia."

Demikian yang diungkap Debby saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/11/2020).

Debby menambahkan, awal mula kolaborasi ini juga dimaksudkan untuk memeringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus lalu.

Saat itu, pihak Patrobas mengajak Debby berkolaborasi mendesain sneaker yang ada sentuhan motif batik namun yang belum pernah dibuat sebelumnya.

Memang perempuan asal Bandung itu sudah beberapa kali mendesain sneaker dengan motif batik. Namun kebanyakan motif batik dari Pulau Jawa, seperti megamendung dan parang.

"Jadi aku ngulik tentang batik dan ambil yang di luar Pulau Jawa biar sekalian mengenalkan. Kebanyakan masyarakat 'kan tahunya motif batik yang dari Pulau Jawa," tambah Debby.

Baca juga: Blankenheim, Sepatu Lokal yang Mendunia, Lahir dari Rasa “Dendam”

Akhirnya dipilihlah motif Batik Asmat dari Papua. Motif itu dirasa cocok dengan sneaker yang hendak Debby desain. Kebetulan dia mendambakan motif yang berpola.

Selain itu, motif batik juga terlihat elegan. Cocok dengan tema sneaker yang ingin dibuatnya.

Kebetulan, Debby memang mengaku ingin sneaker yang elegan. Bahkan ia mengubah beberapa material pada sneaker tersebut.

Sebut saja bahan kanvas yang diganti menjadi suede. Lalu shoe lace yang tadinya round menjadi flat.

"Akhirnya pas dirilis 17 Agustus kemarin banyak yang suka dan minta diperbanyak. Dari permintaan itu aku sama Patrobas ngobrol lagi," kata Debby.

Tingkat kesulitan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Patrobas® (@patrobas.id)

Pembicaraan dengan Patrobas membuat kedua pihak setuju untuk kembali mengeluarkan sneaker Maha Nagari sebanyak 48 pasang yang tersedia dalam ukuran 38-44.

Debby mengaku membutuhkan waktu 14 hari untuk mendesain keseluruhan sneaker. Sebab ia melukis sneaker seorang diri satu per satu.

Kesulitan yang Debby alami bukan karena harus melakukan hand painting dalam jumlah banyak. Namun, kesulitan muncul karena bahan yang digunakan pada sneaker.

"Sneaker ini 'kan materialnya jadi suede, berbulu. Jadi enggak bisa salah kalau gambar, enggak bisa sketsa, harus sekali jadi langsung bagus," tambah dia.

Baca juga: Jalan Cerita Kopi Ciwidey Mendunia

Ini menjadi tantangan bagi Debby untuk melukis dengan sangat hati-hati, agar hasilnya rapi.

Harga jadi melangit

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Patrobas® (@patrobas.id)

Sneaker Maha Nagari kolaborasi antara Patrabos dengan Debby Vania dijual seharga Rp 649.000 melalui marketplace Tokopedia.

Uniknya, sebelum sepatu resmi dirilis, di marketplace lain seperti Shopee, sudah ada juga yang menjual dengan sistem pre-order, dengan harga menjadi dua kali lipat.

"Saya kaget banget, enggak nyangka, berarti memang antusiasnya tinggi. Bahkan beberapa jam sebelum dirilis ada yang jual," kata Debby.

Walau kaget, namun Debby mengaku paham bahwa sekarang ini memang banyak barang yang dijual dengan harga "melangit" apabila jumlahnya terbatas.

Baca juga: Helm Custom Trooper, Mendunia Meski Tanpa Sertifikasi SNI...

Di sisi lain, Debby mengakui ada yang meminta sneaker yang ia desain di-restock. Sebab penjualannya di masa 'tanggung bulan'.

Namun, ada pula yang meminta jangan di-restock dengan alasan kelangkaan dan keunikan.

"Jadi saat ini apakah sneaker akan di-restock atau tidak belum tahu, lihat dulu rilis gimana. Enggak menutup kemungkinan juga di-restock," kata Debby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com