Vegetarian dan pescatarian memiliki risiko lebih tinggi mengalami patah tulang pinggul daripada pemakan daging, tetapi risiko tersebut sebagian berkurang ketika para peneliti mempertimbangkan indeks massa tubuh dan konsumsi kalsium dan protein yang cukup.
"Temuan studi mendukung pertumbuhan penelitian tentang kesehatan tulang dengan asupan protein dan kalsium serta BMI (indeks massa tubuh)," kata Lauri Wright, ahli gizi ahli diet terdaftar yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Bagaimana pun, protein dan kalsium adalah dua komponen utama tulang.
Baca juga: Waspada, 6 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium
Sulit dicerna tubuh
Mengingat keterbatasan penelitian, seperti penelitian hanya dilakukan di Eropa pada orang kulit putih dan wanita saja, membuat hasil ini tak bisa dijadikan patokan secara umum.
Namun ukuran indeks masa tubuh (BMI) dari vegan dan vegetarian bisa menjelaskan temuan tersebut.
Vegan dan vegetarian cenderung memiliki BMI yang lebih rendah (kurus). BMI yang rendah telah dikaitkan dengan patah tulang di beberapa area.
Pelaku diet vegan biasanya merasa makanannya sudah mengandung kalsium dari nabati, namun sebenarnya jenis kalsium tersebut terikat oleh fitat dan dalam sayuran berdaun hijau, itu diikat oksalat.
Fitat dan oksalat adalah senyawa yang mengikat mineral seperti kalsium, seng, dan besi, sehingga mineral tersebut tidak dilepaskan dan diserap dengan mudah di usus.
Itu berarti bahwa meskipun bayam dan sayuran hijau lainnya mengandung kalsium yang tinggi, oksalat di dalamnya mencegah tubuh menyerap kalsium sebanyak dari susu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.