Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Temukan Sisi Negatif Diet Vegan, Apa Itu?

Kompas.com - 24/11/2020, 05:38 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com— Pola makan vegan atau menghindari sama sekali makanan sumber protein hewani selama ini identik dengan kesehatan. Namun, ternyata ada beberapa efek negatif yang bisa timbul dari pola makan ini.

Penelitian longitudinal besar yang diterbitkan di jurnal BMC Medicine mengungkapkan bahwa pelaku diet vegan dan vegetarian berisiko lebih besar mengalami patah tulang daripada pemakan daging.


Hal ini terjadi karena beberapa faktor, diantaranya indeks massa tubuh yang rendah, aktivitas fisik yang rendah, serta asupan kalsium dan protein yang tidak memadai, sehingga membuat tulang rapuh dan lebih mudah patah.

Fraktur atau patah tulang pada usia dewasa dan usia lebih tua sering terjadi, tetapi penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa vegetarian memiliki kepadatan mineral tulang yang lebih rendah daripada non-vegetarian.

“Kepadatan tulang adalah ukuran jumlah mineral (kebanyakan kalsium dan fosfor) yang terkandung dalam volume tulang tertentu," menurut Institut Kanker Nasional AS.

Baca juga: 5 Tips Mudah agar Tulang Sehat dan Tidak Kena Osteoporosis

Namun, dari penelitian sebelumnya masih belum jelas apa hubungan antara diet vegetarian dan meningkatnya risiko patah tulang.

Studi terbaru ini diklaim sebagai yang terbesar dan komperhensif untuk mengetahui risiko patah tulang pada orang dengan kebiasaan pola makan yang berbeda.

Penelitian yang dipimpin oleh Tammy Tong, ahli epidemiologi nutrisi di Nuffield Department of Population Health di University of Oxford, ini dilakukan dengan mengirimkan kuesioner tentang pola makan, sosio demografi, gaya hidup, dan riwayat kesehatan, antara tahun 1993 dan 2001.

Kategorinya adalah pemakan daging, pemakan ikan (pescatarian), vegetarian (tidak makan daging atau ikan kecuali susu dan telur) dan vegan (tidak makan semua yang berasal dari hewan).

Para penulis menemukan total 3.941 patah tulang pada 2016. Dibandingkan dengan pemakan daging, vegan dengan asupan kalsium dan protein yang lebih rendah rata-rata memiliki risiko 43 persen lebih tinggi untuk patah tulang di semua bagian tubuh, termasuk di pinggul, tungkai dan tulang belakang.

Baca juga: 3 Bahan Pengganti Gelatin yang Ramah Vegetarian

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Vegetarian dan pescatarian memiliki risiko lebih tinggi mengalami patah tulang pinggul daripada pemakan daging, tetapi risiko tersebut sebagian berkurang ketika para peneliti mempertimbangkan indeks massa tubuh dan konsumsi kalsium dan protein yang cukup. 

"Temuan studi mendukung pertumbuhan penelitian tentang kesehatan tulang dengan asupan protein dan kalsium serta BMI (indeks massa tubuh)," kata Lauri Wright, ahli gizi ahli diet terdaftar yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Bagaimana pun, protein dan kalsium adalah dua komponen utama tulang.

Baca juga: Waspada, 6 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium

Sulit dicerna tubuh

Mengingat keterbatasan penelitian, seperti penelitian hanya dilakukan di Eropa pada orang kulit putih dan wanita saja, membuat hasil ini tak bisa dijadikan patokan secara umum.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com