Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2020, 06:30 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Byrdie

KOMPAS.com— Makanan pedas yang dihasilkan oleh bahan-bahan seperti rempah atau cabai mampu meningkatkan nafsu makan.

Namun, banyak orang yang memiliki masalah dengan makanan pedas. Karena meski lidah  menyukainya, tetapi masalah pencernaan kerap muncul setelah mengonsumsi makanan pedas.

Lalu, benarkah makanan pedas buruk untuk pencernaan? Berikut penjelasan para ahli.

Makan makanan pedas tidak selalu berdampak buruk bagi pencernaan. Tetapi ahli gizi mengatakan bahwa makanan pedas bisa menjadi masalah bagi mereka yang sudah memiliki gangguan pencernaan seperti refluks asam, sindrom iritasi usus besar (IBS), dan penyakit radang usus (IBD).

"Karena kesehatan usus setiap orang itu unik, makanan pedas dapat menyebabkan satu orang sakit perut dan membuat orang lain merasa baik-baik saja," kata Brigitte Zeitlin, MPH, RD, CDN, ahli diet terdaftar .

Untuk itu, jika kamu sudah menderita refliks asam dan iritasi pada saluran pencernaan, mengasup makanan pedas akan membuat perut terasa tidak nyaman.

“Gejala yang biasa dialami misalnya, sering pergi ke kamar mandi,” kata Brigitte.

Baca juga: Lada Hitam, Bumbu Pedas yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan

Terkadang bukan bumbu yang menyebabkan masalah pencernaan, tetapi kandungan dalam makanan yang dikonsumsi.

"Makan sayap (ayam) pedas dapat menyebabkan gangguan pencernaan karena sayap yang digoreng, bukan (karena) saus pedasnya," kata Marta Ferraz-Valles ahli diet terdaftar di Institute for Digestive Health and Liver Disease di Mercy Medical Center di New York.

“Jika kamu makan burger keju dengan kentang goreng dan saus pedas, gejala pencernaan mungkin disebabkan oleh kandungan lemak keseluruhan makanan, bukan bagian pedasnya,” imbuhnya.

Bisakah makanan pedas menjadi sehat?

Banyak makanan pedas sarat dengan nutrisi. Cabai rawit, misalnya, memiliki kandungan  vitamin E, vitamin A, vitamin B6, vitamin K, zat besi, dan serat.

Sedangkan rempah-rempah pedas seperti cabai, kunyit, cabai rawit, dan lada hitam dipercaya memiliki khasiat antiradang.

Baca juga: Apakah Kunyit Bisa Jadi Obat Asam Lambung?

Jika kamu merupakan penikmat makanan pedas dan tak memiliki masalah pada pencernaan,  tidak ada alasan untuk menghindarinya.

"Ketahuilah bahwa panas, atau sedikit rasa gatal atau keringat di hidung (karena makanan pedas), tidak sama dengan masalah pencernaan dan merupakan pengalaman umum dengan makanan pedas," kata Zeitlin.

Cabai juga mengandung senyawa yang disebut capsaicin yang dikatakan dapat mengurangi peradangan dan nyeri, di antara manfaat kesehatan lainnya.

Baca juga: Cara Masak Ceker Ayam Pedas Manis, Tambah Nanas Makin Sedap

"Capsaicin juga telah terbukti membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan membantu mengatur tekanan darah dan menurunkan LDL (atau kolesterol jahat) Anda," kata Brigitte.

Tentu saja, kamu harus memperhatikan pilihan makanan yang kamu konsumsi dan jangan hanya bergantung pada nutrisi dari makanan pedas saja.

"Makan hot wings tidak akan menurunkan berat badan meskipun ada capsaicin," ujar Marta.

Masalah pencernaan

Jika kamu memiliki masalah pencernaan seperti iritasi pada pencernaan, bukan berarti kamu dilarang makan makanan pedas sama sekali.

Liz McMahon, ahli diet yang berbasis di Philedelphia menyarankan untuk menghilangkan makanan pedas dari pola makan, lalu memantau toleransi pencernaan terhadap makanan ini ketika mengonsumsinya kembali.

Baca juga: Orang yang Gemar Makan Pedas Bisa Hidup Lebih Lama, Benarkah?

Jika kamu mengalami kembung, muntah, diare, dan masalah tidak nyaman lainnya setelah makan makanan pedas tetapi tidak memiliki riwayat masalah pencernaan, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Banyak orang percaya makanan pedas dapat menyebabkan tukak di lapisan perut atau usus kecil, tetapi ahli gizi mengatakan bahwa ini hanyalah mitos.

”Jika kamu sudah memiliki bisul (di pencernaan), makanan pedas dapat memperburuk gejala, tetapi tidak menjadi penyebabnya,” kata Brigitte.

Marta bahkan mengatakan, bahwa makan makanan pedas justru bisa mencegah tukak lambung dengan menghambat produksi asam di perut.

Jadi, makan makanan pedas memang bisa memperparah maag, namun bukanlah penyebab awal.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Byrdie


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com