2. Gangguan adiktif. Mencuri dapat menyebabkan pelepasan dopamin (neurotransmitter lain). Dopamin menyebabkan perasaan yang menyenangkan, dan beberapa orang mencari perasaan ini berulang kali.
3. Sistem opioid otak. Dorongan diatur oleh sistem opioid otak. Ketidakseimbangan dalam sistem ini bisa membuat kita lebih sulit menahan dorongan.
Gangguan kleptomania memang identik dengan hasrat yang tidak tertahankan untuk mencuri, tetapi terdapat beberapa gejala lainnya, seperti:
Baca juga: Anak Alami Gangguan Mental, Ini Yang Bisa Dilakukan Orangtua
Berbeda dengan pencuri biasa, penderita kleptomania tidak didorong oleh motivasi finansial, tetapi didasari oleh keinginan untuk menghilangkan kecemasan akibat dari dorongan mencuri barang yang dirasakan.
Keinginan yang dirasakan tidak dapat dikontrol dan seringkali setelah mencuri, penderita akan merasa takut dan menyesal telah mencuri.
Namun, keinginan tersebut akan muncul kembali dan akhirnya mendorong penderita untuk mencuri kembali.
Bukanlah hal yang tepat untuk menyebut kleptomania sebagai “penyakit suka mencuri” karena meskipun penderita merasa lega dan senang saat mencuri, tetapi setelahnya, penderita seringnya merasa takut dan menyesal.
Terkadang barang yang dicuri oleh penderita kleptomania merupakan barang yang tidak bernilai atau bahkan dapat dibeli oleh penderita.
Benda yang dicuri juga biasanya hanya disimpan atau diberikan kepada orang lain. Bahkan, terkadang barang yang dicuri dikembalikan lagi oleh penderita.
Penderita tidak hanya mencuri di toko-toko ataupun pusat-pusat perbelanjaan. Penderita juga dapat mencuri dari teman atau kerabatnya.
Biasanya penderita secara diam-diam akan mengembalikan barang yang dicuri dari teman atau kerabatnya.
Jika orang terdekat Anda memiliki “penyakit suka mencuri” atau kleptomania, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu:
Gangguan kleptomania tidak boleh disepelekan, karena kleptomania dapat menimbulkan masalah di pekerjaan, hubungan dengan keluarga, emosional, finansial, dan hukum.
Tidak hanya itu, gangguan kleptomania dapat menimbulkan komplikasi lainnya, seperti:
Oleh karenanya, segera konsultasikan ke psikolog atau psikiater bila Anda atau kerabat mengalami gangguan kleptomania agar dapat diberikan penanganan yang tepat, terutama jika gangguan kleptomania yang dialami menganggu kehidupan atau aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Tak Bisa Tahan Godaan Belanja? Waspada Gangguan Kejiwaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.