Di sisi lain, sosiolog dan pakar keintiman Prof Jacqui Gabb mengungkapkan, bahwa keintiman non-seksual tetap tidak bisa dilakukan terlu lama karena setiap orang memiliki tingkat gairah seksual yang berbeda.
"Setiap pasangan tentunya tidak menginginkan jumlah makanan yang sama, jadi mengapa kita harus berasumsi menginginkan jumlah seks yang sama? Selain itu, mungkin masturbasi dapat menjadi alternatif," lanjutnya.
Dia mengatakan, meskipun hubungan seksual bukan segalanya, tapi itu menjadi salah satu dari banyak dimensi yang membuat hubungan mungkin lebih berisi.
"Ketidakhadiran seks atau sexlessness bisa menyebabkan kekurangan dalam suatu hubungan. Tetapi, hubungan tanpa seks dapat memuaskan jika kedua pasangan menyetujuinya dan menemukan cara untuk mengompensasi ketiadaan seks," ungkapnya.
Intinya, jangan sampai menciptakan hubungan yang baik tanpa seks justru menjadi beban bagi pasangan. Sebab, frekuensi seks tidak pernah mencerminkan kualitas suatu hubungan.
"Hanya karena pasangan berhubungan seks, tidak selalu keduanya saling menikmati. Jadi, berhubungan seks setiap hari maupun setiap minggu tidak menjamin setiap pasangan akan dekat secara emosional," imbuh Holmes.
Baca juga: Mengenal Spooning, Pelukan yang Dongkrak Keintiman Pasangan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.