KOMPAS.com - Ketika berolahraga, detak jantung akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kondisi ini terjadi karena jantung bekerja ekstra memompa darah ke otot, sehingga bisa mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi untuk terus melanjutkan olahraga.
Meski wajar terjadi, mengetahui batas detak jantung normal saat olahraga sangatlah penting. Apabila detak jantung melebihi batas normal, kondisi tersebut dapat memicu beragam masalah kesehatan.
Berapa detak jantung normal saat olahraga?
Detak jantung normal masing-masing orang berbeda satu sama lain. Untuk mengukur berapa detak jantung normal saat olahraga, kita diharuskan terlebih dahulu menghitung batas detak jantung maksimal.
Menghitung batas detak jantung maksimal bisa dilakukan dengan mengurangi 220 dengan usia Anda. Sebagai contoh, jika berusia 30 tahun, maka batas detak jantung Anda adalah 190 (hasil dari 220-30).
Sementara itu, detak jantung normal saat olahraga berkisar antara 70 hingga 85 persen dari detak jantung maksimal.
Berikut ini panduan umum batas detak jantung maksimal dan detak jantung normal saat olahraga berdasarkan usia menurut The American Heart Association:
Perlu digarisbawahi bahwa angka tersebut hanyalah pedoman umum dan dapat berbeda pada masing-masing orang.
Detak jantung normal saat olahraga mungkin bisa 15 hingga 20 bpm lebih tinggi atau rendah dari yang ada dalam pedoman umum.
Baca juga: Serangan Jantung pada Pegiat Olahraga, Apa Penjelasannya?
Masalah kesehatan yang mengintai jika detak jantung terlalu tinggi
Ketika detak jantung melebihi batas maksimum dalam waktu yang cukup lama, kondisi tersebut bisa memicu kemunculan sejumlah masalah kesehatan. Risiko tersebut akan makin meningkat jika kita jarang atau masih baru dalam berolahraga.
Menurut studi yang dilakukan terhadap pemain hoki, mereka yang detak jantungnya melebihi batas maksimal saat bermain mengalami masa pemulihan lebih lama.
Selain itu, para pemain tersebut juga mengalami peningkatan risiko masalah pada jantung seperti aritmia (gangguan irama jantung), nyeri, dan rasa tidak nyaman di dada.
Sejumlah bahaya yang berpotensi muncul ketika Anda terus berolahraga saat detak jantung melebihi batas normal, antara lain:
Untuk mengatasi masalah tersebut, segera berhenti berolahraga jika mengalami gejala seperti pusing, kepala kliyengan, atau merasa sakit.