Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Sederhana yang Memperkuat Ikatan Orangtua dan Anak

Kompas.com - 27/11/2020, 10:33 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengasuh anak sejatinya sudah dimulai ketika mereka masih berada di dalam kandungan dan tidak akan pernah berakhir.

Pola pengasuhan inilah yang kemudian membentuk bagaimana ikatan antara orangtua dan anak. Tentu saja, setiap orangtua dan anak memiliki ikatan yang unik dan berbeda-beda.

Namun, seiring bertumbuhnya seorang anak, ikatan ini bisa saja merenggang karena pengaruh sosial maupun lingkungan.

Nah, untuk membantu orangtua tetap memperkuat ikatan bersama dengan anak-anaknya, seorang psikologi anak, Meghna Yadav membagikan kiat-kiatnya seperti dilansir dari Indian Express berikut ini.

Baca juga: Balita Suka Menjerit Tanpa Alasan? Ini Tips untuk Mengatasinya

1. Pentingnya tahun-tahun awal

Keluarga adalah unit pertama yang akan dikenal oleh seorang anak setelah lahir ke dunia.

Sejak lahir hingga delapan tahun pertama kehidupan, otak setiap anak mengalami sejumlah pengalaman luar biasa.

Banyak di antaranya adalah sebagai respons terhadap berbagai rangsangan yang diterima anak yakni percakapan yang mereka dengar, wajah yang mereka lihat, episode kehidupan nyata yang mereka alami.

Orangtua perlu mengetahui kekuatan tahun-tahun awal ini dan berinvestasi secara sistematis dalam menangkap setiap momen yang akan memperkuat ikatan mereka dengan anak.

Di tahun awal ini juga seringkali merupakan periode sensitif. Maka, berinvestasilah di tahun-tahun awal dengan sangat hati-hati dan ketahuilah peluang tersebut.

Baca juga: Balita Sering Memukul Ketika Marah, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua

2. Ikuti rutinitas

Rutinitas adalah segalanya dalam hal menjadi orangtua. Kita mungkin bosan dengan itu, tetapi anak-anak menyukainya.

Buat rutinitas yang akan langsung memberi sinyal pada otak anak, bahwa waktu tertentu akan segera tiba untuk aktivitas tertentu. Misalnya waktu mandi, membacakan dongeng di malam hari, atau sarapan bersama.

Kegiatan sehari-hari ini sangat membantu dalam menciptakan ikatan yang indah antara orangtua dan anak.

IlustrasiPexels Ilustrasi

3. Ketahui dasar-dasarnya

Penting untuk diketahui kalau anak-anak tumbuh setiap menit dan pelajaran tertentu seperti membaca, menulis, bersosialisasi, perawatan diri harus disesuaikan dengan usianya.

Berikan waktu kepada anak-anak untuk siap meraih pencapaian tertentu dan tunjukkan kepercayaan pada kapasitas mereka.

Orangtua yang mengetahui dasar-dasar tentang tumbuh kembang anak jarang membandingkan anak mereka dengan orang lain.

Hal itu merupakan faktor yang sangat penting dalam mengembangkan ikatan kekal dengan anak.

Baca juga: Dampak Buruk Membandingkan Anak dengan Orang Lain

4. Menjadi teladan

Orangtua adalah cermin bagi anak-anak. Sehingga, mereka cenderung akan mengikuti perintah kalau kita juga melakukannya di depan mereka.

Jika kita ingin mereka rajin menyikat gigi sebelum tidur, kita juga harus melakukannya.

Alih-alih hanya memberikan instruksi verbal tentang kehidupan, jalani kehidupan yang kita ingin anak-anak jalani.

5. Fokus pada pekerjaan rumah

Penelitian telah membuktikan, bahwa ikatan terjadi paling baik jika itu alami dan mengalir bebas melalui tugas-tugas sehari-hari.

Jadi, jika ada kendala waktu karena kesibukan pekerjaan, mengajak anak untuk mencuci piring atau melipat baju sangat penting. Momen alami seperti itu memberikan kesempatan untuk bercakap-cakap dan terhubung dengan anak.

Baca juga: Pahami, 5 Manfaat Bebaskan Anak-anak Pilih Pakaian Sendiri

Ilustrasi makan bersamamonkeybusinessimages Ilustrasi makan bersama

6. Waktu makan keluarga

Kebiasaan keluarga paling berdampak yang dijamin berperan dalam perkembangan kepribadian anak adalah makan bersama.

Waktu makan bersama keluarga setidaknya dilakukan satu kali makan sebagai satu keluarga. Misalnya saat makan malam.

Semua aspek penting dari pengasuhan yang positif dapat dirangkum dalam satu jam makan bersama keluarga. Ini akan menciptakan kesan positif yang bertahan lama pada ikatan orangtua dengan anak-anak.

Baca juga: 7 Cara Mengasuh Remaja Laki-laki agar Lebih Nurut

7. Mengakui kekecewaan anak-anak

Jika kita merasa anak-anak lebih pendiam dari biasanya, bicarakan dengan mereka.

Awalnya, mereka mungkin tidak ingin membicarakan apa yang mengganggu, tetapi seiring berjalannya waktu mereka akan belajar mendiskusikan perasaan mereka.

Ini akan sangat membantu kita saat anak-anak memasuki usia remaja.

Bagikan kisah nyata tentang masa-masa sulit kita sendiri, tantangan masa lalu, serta perjuangan yang pernah kita hadapi dengan mereka.

8. Investasikan diri

Ingatlah, mengasuh anak adalah pekerjaan yang paling berharga dan tidak akan pernah berakhir. Jadi, kita harus menjaga diri sendiri untuk merawat anak-anak.

Untuk membesarkan anak yang sehat, kita juga harus energik dan sehat. Berfokuslah pada kesehatan fisik dan emosional kita sendiri.

Investasikan diri dan pastikan kita meluangkan waktu untuk diri sendiri sepanjang hari.

Orangtua yang bahagia akan membesarkan anak-anak yang bahagia. Lingkungan positif di rumah berperan sebagai oksigen bagi ikatan orangtua dengan anak.

Baca juga: Awas, Salah Diet pada Remaja Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com