Berbicara terlalu banyak, dan menjadi gelisah, serta mengalami kesulitan dengan permainan yang tenang.
• Mengganggu percakapan
Anak semacam ini biasanya tidak bisa menunggu giliran untuk berbicara. Anak itu tampaknya terus-menerus 'berpergian'.
• Kesulitan dalam belajar bahasa
Anak mengalami kesulitan dalam belajar bahasa, dan ketidakmampuan membaca materi yang sesuai dengan usianya.
Juga, kekurangan dalam keterampilan mengeja atau bahasa lisan yang tidak sesuai dengan usia atau tingkat kelas yang diharapkan.
• Perbedaan ekspresi
Ada perbedaan ekspresi lisan anak dan ekspresi tertulis dapat menjadi indikator kemungkinan disgrafia.
Disgrafia adalah kondisi anak mengalami kesulitan belajar menulis kata-kata dan kalimat dengan jelas serta benar.
Baca juga: Membangun Mental Anak Berkebutuhan Khusus Lewat Sentuhan
• Kesulitan matematika
Anak kesulitan mengenali dan dan belajar berhitung serta mengenali angka.
Biasanya anak akan mengenali pola sebagai hal yang sulit, kehilangan jejak saat menghitung, dan memperkirakan waktu juga merupakan tantangan.
• Sulit memproses konsep visual-spasial
Kesulitan ini juga termasuk pada diagram dan grafik, serta representasi bergambar matematika lainnya.
Dari semua contoh kondisi di atas, kunci untuk deteksi dini dan prognosis yang lebih baik adalah intervensi dini.
Semakin cepat kita mengidentifikasi, menerima, dan mencari bantuan, semakin baik bagi anak kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.