Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Gemuk Berisiko Tinggi Derita Gangguan Irama Jantung

Kompas.com - 30/11/2020, 14:29 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Sampai saat ini bayi yang gemuk dan montok dianggap sebagai bayi yang sehat. Padahal, bayi dengan bobot berlebih dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu.

Bayi yang terlahir besar, dengan berat badan di atas 4 kilogram, diketahui beresiko tinggi menderita diabetes. 

Sebuah studi terbaru juga menemukan bahwa bayi gemuk cenderung akan mengalami gangguan irama jantung saat mereka dewasa.

“Hasil (penelitian) kami menunjukkan bahwa risiko atrial fibrilasi di masa dewasa mungkin lebih tinggi pada bayi baru lahir berukuran besar dibandingkan mereka dengan berat lahir normal,” kata Dr Songzan Chen dari Universitas Zhejiang, penulis studi tersebut.

Gangguan irama jantung (atrial fibrilasi) diderita lebih dari 40 juta orang di dunia. Kondisi ini ditandai dengan denyut jantung yang tidak beraturan dan cepat. Penderitanya akan mengalami gejala lemas, napas tidak beraturan, hingga nyeri dada.

Baca juga: Gangguan Irama Jantung, Penyebab Terbanyak Kematian Mendadak

Perdebatan

Selama ini hubungan antara gangguan irama jantung dengan berat badan bayi saat lahir masih menjadi perdebatan.

Dalam studi terbaru ini, peneliti menggunakan pengacakan mendel atau uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan 321.223 individu, untuk menganalisis 132 varian genetik yang terkait dengan berat lahir. 

Setelah itu, mereka memeriksa data dari 537.409 peserta Atrial Fibrillation Consortium yang terdiri dari 55.114 orang pasien fibrilasi atrium dan 482.295 yang tidak. Dengan data ini, mereka dapat mengidentifikasi kelompok varian pertama yang berperan dalam fibrilasi atrium.

Temuan ini menunjukkan bahwa partisipan yang memiliki berat lahir 482 gram di atas rata-rata, yaitu 3.397 gram, ditemukan 30 persen berisiko lebih tinggi mengalami gangguan irama jantung.

Dr Chen berkata, penelitian yang mereka lakukan adalah metodologi yang memungkinkan peneliti menyimpulkan bahwa mungkin ada hubungan sebab akibat antara berat badan lahir  dan fibrilasi atrium.

“Namun, kami tidak dapat mengabaikan kemungkinan bahwa tinggi dan berat orang dewasa mungkin menjadi alasan hubungan tersebut,” katanya.

“Berat badan lahir adalah prediktor yang kuat untuk tinggi badan orang dewasa, dan orang yang jangkung lebih mungkin mengembangkan fibrilasi atrium," imbuhnya.

Baca juga: Benarkah Semakin Besar Berat Badan Bayi, Berarti Semakin Sehat?

Pencegahan

Untuk mencegah berat badan bayi terlalu besar, ibu hamil harus memperhatikan pola makannya. Ubah pola pikir "makan untuk dua orang", tetapi makan yang bergizi dan bervariasi, dalam porsi terkontrol.

Ibu hamil yang mengalami obesitas atau kegemukan juga harus melakukan kontrol kehamilan secara rutin.

Sementara itu, pada orang yang memiliki riwayat lahir dengan bobot yang besar, diingatkan untuk menjalan gaya hidup sehat, menjaga agar jangan sampai kegemukan, dan rutin berolahraga.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Feel Good
3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

Look Good
Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Look Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Feel Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Feel Good
Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Look Good
Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Feel Good
Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Feel Good
Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Tanya Pakar - Parenting
Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Look Good
Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Feel Good
Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Feel Good
9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

Feel Good
6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

Feel Good
Apakah Baju Pengantin dan Tunangan Adat Batak Harus Beda?

Apakah Baju Pengantin dan Tunangan Adat Batak Harus Beda?

Look Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com