Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres Belajar Online Picu Remaja Bunuh Diri, Apa Komentar Psikolog?

Kompas.com - 01/12/2020, 06:41 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar duka datang dari kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Seorang siswi SMP kelas VII dikabarkan mengakhiri hidupnya karena tekanan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ), belum lama ini.

PJJ memang tak selalu menjadi hal yang mudah untuk dijalani olah anak-anak, khususnya mereka yang berusia remaja, dan termasuk orangtuanya.

Ada sejumlah faktor yang bisa memicu perasaan tertekan, bahkan stres pada remaja dalam proses belajar dari rumah, salah satunya adalah kesulitan memahami materi pelajaran.

Baca juga: Bisa Ditiru, Kiat Donna Agnesia Cegah Stres Saat Temani Anak PJJ

Kesulitan memahami materi ini membuat mereka tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sekolahnya dengan baik dan optimal, hingga berujung pada tekanan mental.

Dalam konteks ini, peran orangtua dalam mendampingi anak-anak menjadi sangat penting.

Sayangnya, tidak setiap orangtua memiliki waktu dan atensi yang sesuai dengan kebutuhan si anak.

Akibatnya, tak jarang anak-anak menjadi merasa kurang mendapatkan dukungan dan perhatian dari orangtua, hingga bisa berakibat fatal. 

Mendengarkan

Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina, menjelaskan hal tersebut dalam perbincangan dengan Kompas.com, Senin (30/11/2020).

Nina mengatakan, masing-masing orangtua memiliki karakter yang berlainan. Ada tipe yang memang mau mendengarkan anak, dan ada pula yang tidak mau mendengarkan alias cuek.

Namun, lanjut dia, kadang-kadang alasan orangtua tidak mau mendengarkan anak adalah karena orangtua tidak tahu cara mendengarkan, atau tidak mampu mendengarkan.

"Misalnya begini, ada orangtua yang terlalu stres karena kena PHK, penghasilan berkurang tapi pengeluaran bertambah, atau mengalami kekerasan di dalam rumah tangga, itu sudah cukup membuat pusing," ungkap Nina.

"Alhasil, dia tidak bisa memahami kata-kata anaknya. Jadi, ketika anaknya ngomong itu mungkin juga tidak akan didengarkan," sambung dia.

Baca juga: Stres, Penyebab Kebutaan yang Diam-diam Mengintai

Hal tersebut tentu saja bukanlah contoh yang baik. Meski dalam keadaan yang sulit sekalipun, orangtua seharusnya berusaha untuk mengatur emosi dan menyadari kebutuhan anak-anak.

Sehingga, ketika orangtua masih berada dalam kondisi stres dan belum bisa menangani stres yang juga dialami oleh anak-anak, cobalah untuk membicarakannya, lalu memberikan pengertian pada mereka.

"Orangtua mungkin belum siap mendengarkan. Tetapi, dengan meminta anak menunggu sampai orangtua siap mendengarkan keluhan, itu sudah membuka kesempatan untuk anak anak bercerita," ujar Nina. 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com