Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Diana Ubah Pandangan Dunia tentang Stigma Negatif AIDS

Kompas.com - 01/12/2020, 09:22 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sejak saat itu, Diana terus berkontribusi terhadap peningkatan kesadaran akan AIDS selama 1990-an.

Pada akhir 1980-an dan 1990-an, Diana mendukung berbagai badan amal AIDS secara internasional, melalui penampilan dan kunjungannya ke fasilitas terkait di seluruh dunia.

Itu termasuk kunjungan ke unit AIDS Harlem Hospital pada 1989 selama tiga hari.

Dalam pidatonya di Konferensi Anak-anak dan AIDS pada 1991, Diana mendorong orang-orang untuk berjabat tangan dan berpelukan dengan mereka yang terkena HIV, menyampaikan bahwa itu bukanlah hal yang menularkan.

Dia juga membahas fakta bahwa bagi banyak populasi yang terkena dampak, AIDS adalah pukulan terakhir dalam beban berat diskriminasi dan kemalangan.

Pada tahun yang sama, Diana mengunjungi pasien rumah sakit AIDS di Toronto, Kanada, dan di Rio de Janiero, Brasil.

Ia juga sempat singgah di asrama Sao Paulo yang dihuni oleh anak-anak terlantar, termasuk anak-anak yang positif HIV atau sakit dengan AIDS.

Tak hanya itu, Diana juga memberikan pelukan pada sejumlah orang di sana.

Langkah berani yang dilakukan Diana selama bertahun-tahun tidak sia-sia. Dari tahun ke tahun, kesadaran masyarakat terhadap HIV/AIDS terus bertambah, meskipun masih banyak pekerjaan rumah yang masih perlu dikerjakan.

Stigma terhadap ODHA memang masih terbentuk di sebagian masyarakat, namun memudar secara perlahan.

Baca juga: Pangeran Harry Dukung Program Penghapusan Stigma HIV/AIDS

Pangeran Harry ikuti jejak sang ibu

Kerja keras Diana untuk mengadvokasi HIV/AIDS diikuti oleh putra bungsunya, Pangeran Harry.

Dalam pidatonya ketika menerima Attitude Legacy Award mewakili mendiang ibunya di 2017, Harry kembali mengenang langkah yang dilakukan Diana saat itu untuk menghapus stigma negatif terhadap ODHA dan meningkatkan kesadaran terhadap HIV/AIDS.

Pada 2006, Harry bersama Pangeran Seeiso dari Lesotho mendirikan sebuah badan amal kesehatan mental untuk anak-anak remaja yang terkena AIDS di Lesotho, Botswana dan Malawi.

10 tahun kemudian, dia juga menjalani dua tes AIDS di depan media, untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa proses tes itu adalah hal normal.

Sama seperti yang dilakukan ibunya di 1987, Harry memanfaatkan momentum tersebut.

Menurut kelompok kesadaran Terrence Higgins Trust melalui Mashable, langkah tersebut berhasil menghasilkan lonjakan lima kali lipat dalam pesanan tes HIV di rumah.

Pada pidato makan malam amal Sentabale (organisasi yang didirikannya bersama Pangeran Seeiso) di 2020, seusai kepergiannya dan Meghan Markle dari Istana Buckingham, dia kembali menegaskan tentang komitmen tersebut.

"Pekerjaan dan komitmen saya untuk amal ini, yang saya dirikan 14 tahun lalu, tidak akan pernah goyah," ungkap Harry.

Baca juga: Pengertian dan Perilaku terkait AIDS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com