KOMPAS.com - Peralihan semua kegiatan ke jejaring online selama masa pandemi Covid-19 membuat banyak orang justru menonton tayangan pornografi daripada masa sebelumnya.
Situs web PornHub mencatat, konsumsi tayangan porno meningkat hingga 24 persen tahun ini.
Bahkan, diduga konsumsi tayangan tersebut pun tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa.
Menurut beberapa sumber, rata-rata usia pertama kali orang terpapar pornografi adalah 11 tahun.
Baca juga: Mengapa Pornografi Bisa Merusak Komitmen dalam Suatu Hubungan?
Meski demikian, sangat sulit bagi orangtua untuk memberikan nasihat tentang pornografi pada anak-anak di usia itu.
Demi mengatasi masalah ini, para ahli dari bidang psikologi, seksologi, sosiologi, dan studi media sudah menghabiskan waktu tiga tahun meninjau lebih dari 2.000 penelitian akademis tentang perkembangan seksual terkait dengan konsumsi pornografi.
Kemudian hasil tinjauan itu digabungkan bersama semua informasi dalam lembar fakta yang menjelaskan poin-poin penting agar orangtua lebih peduli akan bahaya konten pornografi pada anak-anak mereka.
Nah, dari sana muncul beberapa rekomendasi yang harus dilakukan jika anak-anak terpapar konten pornografi.
Ketika kita menemukan anak-anak mulai terpapar konten pornografi, hal terpenting yang harus diketahui adalah jangan panik.
Melalui dukungan yang tepat, paparan pornografi tidak perlu menimbulkan kerusakan.
Kita harus memberi tahu mereka, bahwa pornografi bukan satu-satunya cara mereka mengetahui tentang seks.
Pendidikan seks yang komprehensif dan sesuai dengan usia anak sangat penting, baik dari kita sebagai orangtua maupun dari sekolah.
Baca juga: Tanda-tanda Anak Sudah Kecanduan Pornografi
Dengan semakin banyaknya anak-anak yang harus belajar online tahun ini, peran orangtua dianggap menjadi lebih penting. Terutama dalam edukasi seks.
Orangtua perlu memahami, apabila edukasi seks tidak membuat anak berhubungan seks lebih awal. Nyatanya, semua bukti menunjukkan yang sebaliknya.
Seiring berjalannya waktu, anak-anak pasti akan bertumbuh dewasa dan mulai memiliki banyak pertanyaan tentang organ reproduksi mereka. Bahkan, asal usul kehadiran bayi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.