KOMPAS.com - Para penderita Covid-19 harus menjalani isolasi, entah itu isolasi mandiri di rumah atau di rumah sakit, sesaat setelah terbukti mengidap virus tersebut.
Alasannya -tentu saja, adalah agar risiko penularan dari mereka yang terinfeksi dapat ditekan dengan tidak berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Penelitian mengungkapkan, virus corona menjadi paling menular sekitar dua hari sebelum gejala dimulai, dan lima hari setelah menunjukkan gejala.
Penelitian lain menyebutkan, beberapa pasien yang sakit parah atau memiliki gangguan sistem kekebalan dapat menularkan virus tersebut selama 20 hari.
Baca juga: Isolasi Sosial Berdampak Buruk Bagi Kesehatan, Ini Cara Mengatasinya
Sementara, analisis terbaru menyebut, dalam kasus ringan beberapa pasien mungkin menularkan virus hidup selama sekitar satu minggu saja.
Sederet kesimpulan itu tentu menimbulkan kebingungan, bukan?
Lalu, haruskah waktu isolasi menjadi dipersingkat? Atau justru harus diperpanjang dengan berbagai risikonya bagi kehidupan sosial.
Rekomendasi pengurangan tempo isolasi
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan agar orang yang terinfeksi mengisolasi diri minimal 10 hari sejak mengetahui diri mengidap Covid-19.
Namun, saat ini sebuah diskusi resmi sedang berlangsung terkait pertimbangan untuk memperpendek periode isolasi tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.