Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Pahami Gejala Demam pada Anjing Peliharaan Kita

Kompas.com - 02/12/2020, 09:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika anjing peliharaan kita di rumah mengalami sakit atau demam, ia cenderung diam dan tidak bisa memberi tahu kondisinya kepada majikannya.

Namun, dari perilaku dan tanda serta gejala fisik yang dialami, kita dapat mengetahui anjing tersebut sedang dalam kondisi demam.

"Suhu tubuh normal anjing berkisar antara 37,7 hingga 39 derajat Celsius," ujar Dr Jennifer Freeman, dokter hewan di PetSmart.

"Tetapi, suhu tubuh tinggi pada anjing bisa disebabkan oleh demam atau hipertermia nonfebrile (kepanasan karena suhu luar yang tinggi atau aktivitas berlebihan)."

Baca juga: Anjing Suka Menjulurkan Lidah ke Wajah Tuannya, Kenapa?

"Jika kita menduga anjing terkena demam, kunjungi dokter hewan untuk mengidentifikasi dan mengobati penyebab yang mendasari dengan benar," sambung dia.

Apabila anjing tidak mengalami demam namun merasa kepanasan, pindahkan ke tempat yang lebih sejuk.

Air putih dan istirahat cukup dapat mencegah anjing dari demam, dan membantunya untuk merasa lebih baik.

Demam perlu didiagnosis agar bisa diobati secara tepat, karena demam pada anjing bisa merupakan akibat dari penyakit atau infeksi.

Tanda dan gejala demam pada anjing

Anjing dapat menunjukkan tanda-tanda demam lewat berbagai cara.

"Beberapa gejala yang tidak spesifik seperti muntah, diare, menggigil, lesu, atau kehilangan nafsu makan," kata Freeman.

"Gejala lain yang dapat menentukan penyebab demam anjing adalah batuk, keluarnya cairan dari hidung atau mata, serta sendi bengkak."

Baca juga: Kenali Gejala Anjing Peliharaan yang Mengalami Depresi

"Lalu mungkin pula gusi pucat atau merah, kelenjar getah bening membesar, sakit perut, sakit leher, atau nyeri," sambung dia.

Segera bawa anjing ke dokter hewan untuk mendapat penanganan apabila ia mengalami satu dari gejala yang disebutkan di atas.

Kita dapat menguji apakah anjing mengalami demam dengan menggunakan termometer rektal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com