KOMPAS.com - Jumlah kasus HIV/AIDS yang meningkat dari tahun ke tahun masih menjadi tantangan bagi Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tentang perkembangan HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) pada triwulan II tahun 2020 hingga Juni 2020, bahwa estimasi jumlah Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) mencapai 543.100 orang.
Sayangnya, banyak orang terkena HIV namun tidak mengetahui kalau dirinya terkena virus tersebut.
"Banyak yang tidak mengerti kenapa dia kena HIV, kurang dari 40 persen yang tahu."
Demikian diungkapkan oleh Konselor HIV, dr. Gia Pratama dalam Live Instagram bersama Halo DKT (DKT Indonesia), Senin (30/11/2020).
Human Imunodeficeiency Virus (HIV) adalah virus yang bisa menyebabkan Asquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
HIV secara drastis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini yang membuat orang dengan HIV rentan terpapar penyakit, bakteri, virus, dan infeksi.
Tanpa pengobatan, orang dengan HIV kemungkinan akan mengembangkan kondisi serius yang disebut AIDS.
Menurut Gia, butuh 10-12 tahun waktu untuk HIV berkembang menjadi AIDS. Meski begitu, tidak ada gejala yang dapat terlihat kecuali seseorang melakukan tes HIV.
"Kalau ada gejala, bukan cuma HIV positif, berarti sudah AIDS. HIV positif enggak ada gejalanya, kecuali diperiksa," ungkapnya.
Baca juga: Kapan Sebaiknya Melakukan Tes HIV?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.