Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2020, 09:45 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Jumlah kasus HIV/AIDS yang meningkat dari tahun ke tahun masih menjadi tantangan bagi Indonesia.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tentang perkembangan HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) pada triwulan II tahun 2020 hingga Juni 2020, bahwa estimasi jumlah Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) mencapai 543.100 orang.

Sayangnya, banyak orang terkena HIV namun tidak mengetahui kalau dirinya terkena virus tersebut.

"Banyak yang tidak mengerti kenapa dia kena HIV, kurang dari 40 persen yang tahu."

Demikian diungkapkan oleh Konselor HIV, dr. Gia Pratama dalam Live Instagram bersama Halo DKT (DKT Indonesia), Senin (30/11/2020).

Human Imunodeficeiency Virus (HIV) adalah virus yang bisa menyebabkan Asquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

HIV secara drastis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini yang membuat orang dengan HIV rentan terpapar penyakit, bakteri, virus, dan infeksi.

Tanpa pengobatan, orang dengan HIV kemungkinan akan mengembangkan kondisi serius yang disebut AIDS.

Menurut Gia, butuh 10-12 tahun waktu untuk HIV berkembang menjadi AIDS. Meski begitu, tidak ada gejala yang dapat terlihat kecuali seseorang melakukan tes HIV.

"Kalau ada gejala, bukan cuma HIV positif, berarti sudah AIDS. HIV positif enggak ada gejalanya, kecuali diperiksa," ungkapnya.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Melakukan Tes HIV?

Pintu masuk penularan HIV adalah ketika terjadi pertukaran cairan tubuh, terutama darah.

Beberapa contoh perilaku yang berisiko menularkan HIV antara lain hubungan seksual, pertukaran jarum suntik dan transfusi darah.

"Jadi kasihan orang-orang yang harus terima darah rutin, kayak pasien cuci darah, thalasemia, dari sekian ribu kantong ya mungkin ada salah satu virus yang bisa terjadi," ucapnya.

Untuk itu, melakukan tes HIV, baik jika Anda melakukan perilaku berisiko maupun tidak, akan sangat berkontribusi untuk menekan penyebaran virusnya.

Terlebih untuk pasangan yang hendak menikah, melakukan tes HIV tentu dapat mencegah risiko di kemudian hari.

Tes HIV juga tidak sulit untuk dicari, sebab ada banyak penyedia layanan kesehatan yang menyediakannya.

"Di mana-mana bisa. Rumah sakit ada, puskesmas bisa. Rapid test HIV gampang, kok," kata Gia.

Baca juga: Hari AIDS Sedunia 2020: Mengenal ARV, Obat untuk Pengidap HIV/AIDS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com