Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2020, 16:34 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memang sulit untuk bisa memahami bayi, karena mereka belum bisa berbicara dan menyampaikan apa yang dirasakan kepada orangtuanya.

Beberapa masalah kesehatan pada bayi, sebaiknya diketahui calon orangtua atau bahkan mereka telah menjadi orangtua baru.

Salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami bayi adalah sembelit.

Bayi yang baru menyusu seringkali buang air selama berhari-hari, atau bahkan seminggu sekali. Sehingga, sembelit pada bayi sulit dideteksi.

Meskipun sembelit bayi biasanya tidak serius, hal itu dapat menyebabkan sedikit ketidaknyamanan bagi si kecil dan akan membuat khawatir.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi?

Apa yang dimaksud sembelit bayi?

Sembelit adalah suatu kondisi dimana feses menjadi lebih kencang dan keras sehingga tidak dapat dengan mudah keluar dari tubuh.

Bayi mungkin bermasalah atau kesakitan saat harus buang air besar, dan ususnya tidak bisa dikosongkan sesering biasanya.

Ketika bayi pertama kali mengalami sembelit, itu bisa menjadi awal dari lingkaran yang tak sulit berhenti.

Hal itu terjadi karena bayi mungkin merasa sakit saat mengeluarkan feses keras dan besar yang telah berkumpul di dalam usus.

Retakan di sekitar anus mungkin akan muncul. Hal ini akan membuat daerah di sekitar anus berdarah dan sakit.

Untuk menghindari rasa sakit, bayi mungkin secara tidak sadar mulai menahan "pup", karena "takut" dengan rasa sakit yang bakal muncul.

Baca juga: 5 Cara Ampuh Atasi Sembelit Saat Haid

Hal ini akan membuat kotoran tinggal lebih lama bertahan di dalam usus besar. Akibatnya, tubuh bayi akan menyerap lebih banyak air dari kotoran, hingga sehingga membuat tinja semakin keras.

Hal ini lah yang lalu menyebabkan bayi terus mengalami sembelit.

Bayi yang mengalami konstipasi sering kali mengalami nyeri kolik (nyeri yang membuat perut kembung akibat kejang usus).

Baca juga: Perubahan Gaya Hidup untuk Cegah Sembelit Kronis

Hal itu terjadi karena banyaknya kotoran di dalam di usus hingga organ ini menjadi lebih aktif untuk membersihkannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com