KOMPAS.com - Sudah menjadi pemahaman umum bahwa para pengidap diabetes wajib menghindari makanan dengan karbohidrat tinggi.
Nah, satu jenis makanan yang paling dikenal memiliki indeks glikemik (Glycemic Index/GI) yang tingg adalah nasi putih.
Banyak pengidap diabetes yang lalu meyakini bahwa mereka tidak boleh mengonsumsi nasi putih karena kandungan GI yang tinggi tadi.
Padahal, faktanya bukan berarti pasien diabetes harus berhenti sama sekali mengonsumsi nasi putih.
Prof. DR. Dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE pernah menekankan, pentingnya mengontrol porsi nasi putih yang dikonsumsi agar tidak berlebihan.
Ini juga berlaku untuk jenis karbohidrat lain, seperti mie, roti, bihun, singkong, hingga nasi merah.
"Memang dikatakan beras merah GI-nya lebih rendah. Tapi, kalau makan nasi merah dua piring? Tetap gulanya naik," ujar dia beberapa waktu lampau, dalam kapasitasnya sebagai Chairman Diabetes Connection Care, Eka Hospital.
"Jadi sebetulnya prinsipnya tidak ada yang tidak boleh. Cuma, ada yang boleh banyak, ada yang boleh sedikit."
Baca juga: Nasi, Kentang, Jagung: Mana yang Lebih Baik Bagi Penderita Diabetes?
Adapun GI adalah standar pengukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan diubah menjadi gula (glukosa) untuk dipakai sebagai energi. Ukuran ini berupa skala dari 0-100.
Gula pasir, misalnya, memiliki angka GI 100 yang artinya karbohidrat dari gula murni sangat cepat diubah oleh tubuh menjadi energi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.