"Sebaliknya, kita harus merayakan individualitas setiap anak karena perbandingan merusak harga diri dan tidak berfungsi sebagai motivasi," ucap Greenberg.
Baca juga: Stres Belajar Online Picu Remaja Bunuh Diri, Apa Komentar Psikolog?
7. Mengatakan "Kamu selalu ..."
Menggunakan frasa seperti "Kamu selalu" atau "Kamu tidak pernah" memberikan sedikit ruang bagi seorang anak untuk mengubah perilaku mereka.
Seharusnya orangtua lebih menyadari bagaimana menggunakan bahasa yang memberikan mereka peluang untuk berkembang.
Sebagai contoh, "Kamu tampak kesal saat ..." atau "Bagaimana kita bisa mengatasi masalah ini bersama-sama?"
8. Mencaci diri sendiri
Pola asuh yang buruk dan orangtua yang toksik terkenal karena terus-menerus mengkritik dan mencaci diri sendiri tentang masalah yang dangkal seperti berat badan atau penampilan.
"Anak-anak memandang orangtua mereka untuk melihat contoh dari segala hal, termasuk harga diri," katanya.
"Tidak menghargai diri sendiri di depan anak kita adalah perilaku pengasuhan yang toksik," sambung dia.
Anak-anak akan mencontoh orangtua mereka dan jika kita menyebut diri gemuk, bodoh, dan kata-kata negatif lainnya anak-anak cenderung melakukan hal yang sama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.